Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rasio cadangan migas Pertamina ditargetkan naik 200 persen

Rasio cadangan migas Pertamina ditargetkan naik 200 persen Gedung Pertamina. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mengakui penurunan alamiah dan anjloknya harga minyak dunia masih menjadi tantangan terberat di industri migas nasional. AKan tetapi, perusahaan pelat merah ini menargetkan rasio cadangan migas atau reserve replacement ratio (RRR) tumbuh 200–400 persen per tahun.

Ketua Tim Tata Kelola (Tranformasi) Upstream Pertamina Bambang Manumayoso mengatakan berbagai upaya dilakukan, tidak hanya bisa bertahan saat ini, namun juga bagaimana tetap bisa tumbuh ke depannya. Hal ini dilakukan karena Pertamina merupakan kepanjangan tangan pemerintah yang harus mengamankan energi nasional.

"Pertamina adalah Indonesian Flag Carrier. Pertamina yang menurut undang-undang, satu-satunya yang harus menjaga ketahanan energi nasional, baik migas maupun geothermal," ujar Bambang dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/8).

Menurutnya, upaya yang dilakukan Pertamina saat ini adalah menahan penurunan produksi dengan menggunakan teknologi tepat guna. Selain itu, Pertamina juga harus terus melakukan eksplorasi untuk menggantikan maupun menambah cadangan yang sudah diproduksikan.

"Strategi hulu Pertamina yaitu bagaimana caranya produksi dan reserve replacement ratio (RRR) migas harus bisa naik, sehingga reserves yang sudah diproduksikan dapat digantikan dengan reserves baru yang lebih tinggi," katanya.

Pertamina memproyeksikan pertumbuhan produksi migas 8 persen per tahun sepanjang 2015-2030. Pada periode 2010-2015, performance produksi migas perseroan rata-rata tumbuh 6 persen per tahun dengan cadangan migas rata-rata meningkat 4,4 persen per tahun.

Bambang mengatakan kunci lain untuk bertahan terhadap dampak penurunan harga minyak adalah pada biaya produksi per barel. Jika pada Agustus 2014, harga minyak masih sekitar USD 70 per barel, pada Februari 2016 harga anjlok hingga mencapai USD 26-27 per barel.

"Pertamina memiliki tantangan besar. Namun dengan berbagai upaya yang dilakukan Pertamina tetap bisa survive, meski keuntungan yang diperoleh juga menurun," tegasnya.

Untuk itu, lanjut Bambang, yang dilakukan Pertamina adalah mengubah paradigma lama yang cenderung ‘Production at any Cost’ menjadi Creating More Values dari semua asetnya.

Dia mengklaim Pertamina terus melakukan proses differensiasi terhadap semua asetnya, dengan menggunakan clustering asset dan portofolio sehingga tampak aset mana yang dapat memberikan dampak nilai terbesar hingga terendah. Dari gradasi tersebut masing-masing aset akan dievaluasi berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk dapat memberikan nilai positif bagi perusahaan.

Saat ini, paradigma bisnis model upstream baru terus digencarkan. Secara operasional seperti, peningkatan kinerja baik dari sisi volume maupun value, optimasi investasi (Capex), melakukan aksi nyata untuk pertumbuhan (terutama Business Portfolio), implementasi Operasional Excellent pada setiap proyek-proyek berdampak besar bagi Pertamina, pembenahan berkelanjutan untuk proses bisnis dan pengembangan SDM.

Efisiensi dan rasionalisasi program juga terus dilakukan, dengan menurunkan biaya per barel. Jika dulu beberapa aset dengan operating cost di atas USD 30 per barel, sekarang bisa ditekan di bawah USD 20 per barel.

"Rata-rata sudah turun semua. Dari segitu banyak bisa kami turunkan. Jadi biaya-biaya operasional dikurangi," tutupnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan
Pilpres Usai, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Bulan Depan

Usai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Sempat Melonjak, Harga Pertamax Cs Bakal Naik?
Harga Minyak Dunia Sempat Melonjak, Harga Pertamax Cs Bakal Naik?

Sejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.

Baca Selengkapnya
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan
Minyak Dunia Mahal, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Bulan Depan

Kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Harga Pertamax Ternyata Paling Murah Dibanding Kompetitor, Segera Menyusul Naik?
Harga Pertamax Ternyata Paling Murah Dibanding Kompetitor, Segera Menyusul Naik?

Sejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Kurs rupiah melemah, Harga BBM Pertamax Series Bakal Naik?
Kurs rupiah melemah, Harga BBM Pertamax Series Bakal Naik?

Saat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,

Baca Selengkapnya
Konflik Geopolitik Memanas, Ekonom Senior Soroti Kebijakan Pertamina
Konflik Geopolitik Memanas, Ekonom Senior Soroti Kebijakan Pertamina

Jika dalam situasi geopolitik seperti sekarang, Pertamina menaikkan harga BBM misalnya, maka efek spiralnya ke mana-mana.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

PHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun

Pemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).

Baca Selengkapnya