Raup Cuan dari Sampah Kelapa Sawit
Merdeka.com - Sampah saat ini menjadi salah satu sumber masalah di berbagai negara. Mulai dari sampah plastik hingga sampah komoditas seperti kelapa sawit. Untuk sampah plastik, pemerintah merencanakan akan menerapkan cukai plastik agar konsumsi bisa terus ditekan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bahkan mengancam akan menenggelamkan pembuang sampah plastik ke laut.
Lalu, bagaimana dengan kelapa sawit? Kelapa sawit selama ini memang berperan nyata dalam pembangunan perekonomian, sosial maupun lingkungan di Indonesia. Sektor ini menyediakan lapangan pekerjaan, menambah devisa negara serta memanfaatkan lahan kritis. Namun, tingginya pertumbuhan industri sawit dengan luas saat ini sekitar 14,3 juta hektare juga meninggalkan sampah dalam pengelolaannya.
Siapa sangka, sampah atau limbah kelapa sawit sebenarnya juga menghasilkan pundi-pundi Rupiah jika diolah dengan benar. Tidak hanya jadi pupuk, sampah kelapa sawit juga diolah menjadi gula merah, mebel dan lain sebagainya.
-
Dimana kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku makanan? Selain minyak goreng, kelapa sawit juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan, seperti margarin, mentega, keju, susu, cokelat, selai, dan lain-lain.
-
Di mana sabut kelapa bisa digunakan sebagai media pembakaran? Ya, di beberapa rumah makan terutama yang menjual makanan bebakaran, sabut kelapa maupun batok kelapa biasa digunakan untuk membakar makanan.
-
Kenapa sabut kelapa bisa jadi pupuk? Tak hanya itu saja, sabut kelapa juga memiliki kandungannya berupa unsur hara dan mineral yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Bagaimana cara membuat sapu dari sabut kelapa? Nah, sabut kelapa yang sudah dipisahkan dari batoknya akan dikeringkan dan melalui proses pengolahan hingga menjadi serabut-serabut.
-
Bagaimana cara membuat kerajinan dari limbah kayu jati? Eko mengatakan, pengerjaan kerajinan itu biasanya dilakukan atas permintaan pembeli. Tahapan pembuatannya pun cukup panjang, mulai dari mencari contohnya di Google, pembuatan sasis atau rangka, penghalusan kayu, pembuatan bagian interior, dan lain sebagainya.
Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Hendrajat Natawidjaja mejelaskan, kayu kelapa sawit mengandung nira yang bisa diubah menjadi gula merah. Salah satu daerah yang telah melakukan ini di Aceh.
"Di Aceh ada pengolahan sampah sawit jadi gula merah di salah satu dinas kabupaten. Jika ini diseriuskan bisa membantu program gula nasional," ucap Hendrajat di acara BPDPKS di Jakarta.
Namun Hendrajat menyayangkan program ini belum tergarap secara masif. Dia berharap ada pemain nasional yang kemudian membeli gula merah dari sampah kelapa sawit yang kemudian dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, bahkan mungkin bisa diekspor.
"Kita belum ada pemain nasional yang mau ngumpulin ini dan dijual ke pasar dengan memenuhi standar SNI gula di Kementerian Perindustrian. Nilai ini perlu diangkat terutama industri bisa kelihatan hasilnya. Nilai sampingan ini sangat bermanfaat," tegasnya.
Salah satu lembaga yang mengembangkan sampah kelapa sawit jadi gula merah yaitu Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Wilayah Aceh. Berdasarkan informasi, potensi gula aren dari tanaman kelapa sawit perbandingannya yaitu satu batang pohon kelapa sawit bisa menghasilkan 3-20 liter nira per hari per batang dan bisa berlangsung selama 1-3 bulan.
Menurut hitungan ISMI, banyaknya nira tergantung dari sehat tidaknya pohon tersebut ketika tumbuh awal. Dari hitungan ISMI, satu batang kelapa sawit bisa menghasilkan nira 5 liter per dua bulan. Maka dari satu hektare kelapa sawit menghasilkan nira 300 liter. Dari 300 liter ini menghasilkan sekitar 60 Kg gula (rendemen 20 persen). Jika harga gula 10.000 per Kg maka bisa menghasilkan Rp 600.000 per hektare per dua bulan.
Selain jadi gula merah, sampah kelapa sawit juga dimanfaatkan untuk mebel seperti pembuatan kusen pintu, jendela atau kayu komersil. Namun, pemanfaatan ini masih terkendala teknologi dalam pengolahannya. Untuk memotong kayu sawit, dibutuhkan mata pisau yang sangat tajam karena kandungan silikat pohon kelapa sawit sangat tinggi. Salah satu negara yang punya teknologi mata pisau tajam saat ini yaitu Jerman.
"Memotong batang kelapa sawit itiu susah karena kandungan silikat tinggi dan pisau cepat tumpul. Kendala teknologi karena ini harus didatangkan dari Jerman, pisau pemotong kayu, karena pisau jadi tumpul jika tidak sesuai ukuran.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa sangka sabut kelapa yang kerap disangka limbah memiliki banyak manfaat potensial.
Baca SelengkapnyaSebuah sentra produksi gula merah di Serdang Bedagai telah membuat inovasi menggunakan bahan baku limbah batang kelapa sawit yang sudah tidak produktif.
Baca SelengkapnyaSasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca SelengkapnyaPengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaPara narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Baca SelengkapnyaKelapa sawit adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Tak hanya di bidang kesehatan, manfaatnya meluas untuk bahan bakar energi.
Baca SelengkapnyaSelain diolah sebagai pupuk kompos, sampah-sampah ini juga dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPembuatan gula Jawa itu dilakukan secara tradisional dan menggunakan batok kelapa sebagai cetakannya.
Baca SelengkapnyaDesa Kemudo berhasil mandiri dan memberdayakan warganya dari pengolahan limbah pabrik.
Baca SelengkapnyaDari sisa limbah kayu, lahirlah produk rumah tangga cantik dan bernilai tinggi.
Baca SelengkapnyaPusat daur ulang sampah plastik di Medan Belawan memproduksi tiang lampu taman yang berbahan dasar sampah plastik
Baca Selengkapnya