Raup Laba Bersih Rp15,02 Triliun, BNI Setor Dividen 25 Persen ke Pemegang Saham
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2018. Dalam RUPS tersebut, turut menyepakati penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2018 sebesar Rp15,02 triliun.
"Sebanyak Rp3,75 triliun atau 25 persen dari laba bersih tersebut kemudian akan disetorkan kepada pemegang saham sebesar Rp 85 per lembar saham," jelas Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di Gedung Graha BNI, Jakarta, Senin (13/5).
Baiquni mengatakan, besaran dividen pada tahun buku ini memang turun 5 persen dari sebelumnya 30 persen menjadi 25 persen. Itu disebabkan lantaran rata-rata CAR industri perbankan saat ini yang sekitar 23 persen, sedangkan BNI sebesar 18,5 persen.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Dimana BP Tapera menginvestasikan dana peserta? BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Kenapa RS Grha Kedoya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia? Saat ini, Perseroan telah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham RSGK, menunjukkan upaya mereka untuk meningkatkan perkembangan dan kontribusi pada dunia kesehatan di Indonesia.
Khusus dividen bagian Pemerintah atas kepemilikan 60 persen saham, lanjutnya, akan disetorkan ke rekening Kas Negara. Sementara sisa 75 persen dari laba bersih atau sebesar Rp11,26 triliun, ia menyatakan, bakal digunakan sebagai saldo laba ditahan.
"Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2018 sesuai dengan ketentuan yang berlaku," sambung Baiquni.
RUPS kali ini juga turut menyetujui laporan tahunan perseroan, termasuk laporan tugas pengawasan, laporan keuangan konsolidasian, serta pengesahan laporan keuangan pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan untuk tahun buku 2018.
"Kami juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya atau volledig acquit et de charge kepada segenap anggota direksi dan anggota dewan komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2018, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana,"jelasnya.
Selain itu, RUPS juga menyetujui nomenklatur direksi dan perubahan susunan pengurus perseroan. Perseroan memberhentikan dengan hormat dua tokoh, yakni Wahyu Kuncoro dan Bistok Simbolon sebagai anggota komisaris perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPS hari ini.
BNI juga mengangkat Hambra yang berasal dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Wakil Komisaris Utama. "Sebagai pertimbangannya kan pak Wahyu Kuncoro yang wakil komisaris sebelumnya sudah menjabat selama 4 tahun, jadi perlu rotasi," ujar dia.
"Berakhirnya masa jabatan Anggota Direksi Perseroan yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang kelima sejak pengangkatan yang bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu," tutur Baiquni.
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi terbaru BNI berdasarkan hasil RUPS Tahun Buku 2018:
Dewan Komisaris
1. Ari Kuncoro (Komisaris Utama/ Komisaris Independen)2. Hambra (Wakil Komisaris Utama)3. Revrisond Baswir (Komisaris Independen)4. Pataniari Siahaan (Komisaris Independen)5. Ahmad Fikri Assegaf (Komisaris Independen)6. Ratih Nurdiati (Komisaris)7. Joni Swastanto (Komisaris)8. Marwanto Harjowiryono (Komisaris)
Direksi
1. Achmad Baiquni (Direktur Utama)2. Herry Sidharta (Wakil Direktur Utama)3. Putrama Wahju Setyawan (Direktur)4. Tambok P. S. Simanjuntak (Direktur)5. Catur Budi Harto (Direktur)6. Rico Rizal Budidarmo (Direktur)7. Anggoro Eko Cahyo (Direktur)8. Dadang Setiabudi (Direktur)
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan laba bersih mencapai Rp4,8 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI sebagai perusahaan BUMN, memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development.
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPembagian dividen ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk memastikan kepercayaan pemegang saham terhadap Perseroan tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaPenghargaan The Top Dividend Contributor State-Owned Enterprise 2024 diberikan atas kontribusi BRI yang konsisten sebagai penyumbang dividen terbesar di BUMN.
Baca Selengkapnya