Raup untung besar dari jualan BBM, Pertamina & Luhut dipanggil DPR
Merdeka.com - Komisi VII DPR RI akan memanggil direksi PT Pertamina dan Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan pada Kamis (1/9). DPR berencana akan meminta klarifikasi atas laba besar PT Pertamina pada Semester 1-2016 yang mencapai Rp 23 triliun.
Banyak yang pandangan bahwa laba tersebut merupakan hasil dari penjualan BBM kepada masyarakat yang mahal, jauh atas harga keekonomian yang membebani masyarakat.
"Nanti jadi kita panggil Pertamina bersama Menteri ESDM juga, ini bakal ramai," ucap Wakil Ketua Komisi VII DPR, Fadel Muhammad lewat pesan singkatnya kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (30/8).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) meraih laba bersih sebesar USD 1,83 miliar atau sekitar 23 triliun pada semester I-2016. Angka ini Naik 221 persen ketimbang periode sama tahun lalu. Hal ini justru menuai keprihatinan di lingkungan DPR.
"Itu yang akan kita klarifikasi laba Pertamina. Kasihan masyarakat harus menanggung beban di atas keuntungan Pertamina, kita akan luruskan hal ini."
Sejak pertengahan 2014, harga minyak telah menurun hingga lebih dari 60 persen. Namun faktanya harga BBM yang dijual Pertamina tidak turun sebesar itu.
Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan pengalihan BBM subsidi ke sektor yang lebih tepat seperti kesehatan dan lainnya, harga BBM sempat menyentuh angka Rp 8.500 per liter (bensin) dan Rp 7.500 per liter (solar) di bulan November 2014, saat ini BBM subsidi tersebut dijual Rp 6.550 per liter (bensin) dan Rp 5.250 per liter (solar).
Dengan harga BBM di kisaran Rp 6.550 per liter, keuntungan Pertamina dari hasil penjualan BBM memang besar. Dengan asumsi rata-rata harga minyak sebesar USD 40 per barel, dengan kurs Rp 13.200 per USD, harga minyak menjadi Rp 528.000 per barel.
Jika satu barel setara dengan 160 liter BBM, minyak mentah itu dibeli hanya Rp 3.300 per liter. Dengan menghitung biaya produksi minyak mentah ke BBM yang sebesar 25 persen, biaya produksi satu liter BBM hanya Rp 4.125 per liter.
Tingginya harga BBM juga pernah disebut Ekonom The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati. Enny menilai PT Pertamina menikmati untung besar saat harga minyak dunia anjlok hingga USD 30 per barel. Harusnya, anjloknya harga minyak ini diikuti dengan turunnya harga BBM.
"Keuntungan Pertamina saat harga minyak turun drastis ini sangat luar biasa. Bahwa ada kerugian di hulu iya, namun selama ini juga tidak transparan berapa sebenarnya keuntungan yang didapat. Apakah keuntungan itu juga dirasakan rakyat? Rakyat malahan jadinya yang mensubsidi Pertamina," jelas Enny di Jakarta, Senin (22/2) lalu.
Enny menambahkan Pertamina harusnya melaporkan ke publik terkait penjualan BBM tersebut. Menurut dia, Pertamina sangat tidak transparan. Padahal, dengan menjual harga tinggi di atas harga kewajaran, mereka bisa mendulang untung besar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN energi tersebut.
Baca SelengkapnyaPertamina tengah mengkaji penjualan produk selain BBM di Pertashop, seiring dengan banyaknya keluhan penguaha Pertashop merugi.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaPertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca Selengkapnya