Raup untung dari racun
Merdeka.com - Bicara soal tembakau tak bisa dipisahkan dari sejarah kejayaan di zaman kolonial Belanda dan bisnis industri rokok era tradisional hingga modern. Sulitnya melepaskan diri dari belenggu kebiasaan merokok, membuat industri tembakau dan industri rokok tetap bertahan di tengah terpaan gelombang.
Budidaya tembakau mulai dilakukan Belanda ketika menjajah Indonesia. Saat itu, Belanda sengaja menumbuhkembangkan tembakau Indonesia yang diakui punya kualitas nomor wahid untuk bahan baku rokok baik cigarette maupun cerutu. Terangkatlah nama Tembakau Deli hingga ke benua biru, Eropa.
Meskipun dalam perjalanannya mengalami pasang surut, industri tembakau lokal tetap bertahan. Kekuatannya terletak dari tingginya konsumsi rokok di masyarakat. Indonesia adalah negara ketiga konsumsi rokok terbesar dunia setelah China dan India. Tidak heran jika omzet bisnis industri tembakau nasional bisa mencapai bernilai triliunan Rupiah.
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana kopi bisa kaitkan dengan merokok? 'Sebagian besar orang yang menikmati kopi di Indonesia juga merokok. Sebenarnya, ini merupakan salah satu faktor penyebab (masalah jantung), bukan karena kafein, melainkan rokok yang dikonsumsi bersamaan,' jelas Rita.
“Omzet bisa hampir Rp 500 triliun,” ujar Wakil Ketua Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo saat berbincang dengan merdeka.com di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/3).
Keuntungan tidak hanya dinikmati pelaku industri tembakau, tapi juga industri rokok baik skala tradisional maupun pabrik modern. Tengok saja bagaimana bisnis rokok sukses mengantarkan 'Duo Djarum' yakni Robert dan Michael Hartono bercokol jadi orang terkaya nomor satu dan dua di Indonesia.
Regulasi pemerintah dibuat semakin ketat terhadap bisnis industri rokok. Alasannya tak lain karena faktor kesehatan. Salah satunya PP Nomor 109 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa produk Tembakau bagi kesehatan yang dikeluarkan pemerintah pada 2012. Aturan ini mengacu Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang digagas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2003.
Ketatnya aturan soal rokok dan tembakau cukup berpengaruh dari sisi bisnis. Buktinya, secara perlahan satu per satu pabrik rokok mulai menghentikan produksinya alias gulung tikar. Namun, industri rokok dan tembakau masih tetap bertahan.
Regulasi lain datang terkait kewajiban bagi produsen rokok mencantumkan gambar bahaya merokok pada bungkus rokok yang diproduksi. Regulasi ini untuk mengingatkan konsumen betapa pentingnya kesehatan. Dengan harapan, angka konsumsi rokok nasional bisa berkurang.
Lagi-lagi, regulasi itu tak banyak berpengaruh alias tidak terlalu signifikan menghambat kebiasaan merokok orang Indonesia.
"Tapi ya merokok itu kebiasaan. Ada penurunan tapi orang kadang-kadang berpikir beli rokoknya bukan gambarnya," ungkapnya.
Beberapa pihak justru mengambil celah bisnis dari aturan ini. Mereka memproduksi bungkus rokok tanpa gambar 'menyeramkan'.
"Justru ada ide-ide kreatif yang orang jualan rokok juga jualan stiker. Buat ditutupin. Tempat-tempat rokok juga jadi semakin laku sekarang," katanya.
Pendapat Arief Darussalam, salah satu perokok secara tidak langsung memberi gambaran kuatnya bisnis rokok. Dia sama sekali tidak terpengaruh akan berbagai gambar menyeramkan yang kini muncul di bungkus rokok. “Enggak ngaruh ya. Karena sudah kebiasaan ya susah,” ucapnya.
Meski tingkat konsumsinya tidak berubah, Arief tidak menampik, gambar dampak merokok tersebut kerap mempengaruhi psikologisnya. Untuk itu, Arief menyiasati hal itu.
"Sekarang saya pakai tempat rokok yang beda. Jadi rokok saya beli, isinya saya pindahan ke tempat rokok. Habisnya kalau lihat gambar-gambar itu ya memang sih jadi agak eneg," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data penindakan Bea Cukai, 94,96 persen rokok ilegal tidak menggunakan pita cukai.
Baca SelengkapnyaKondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.
Baca SelengkapnyaPengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaMeskipun kebijakan kenaikan harga dan tarif cukai rokok bertujuan untuk mengurangi konsumsi, namun mayoritas konsumen lebih memilih rokok ilegal.
Baca SelengkapnyaCukai hasil tembakau terus turun meskipun jumlah perkokok tidak berkurang.
Baca SelengkapnyaPengetatan iklan di luar ruang berpotensi untuk memukul kinerja industri rokok dan olahan tembakau turunannya hingga memicu PHK massal.
Baca SelengkapnyaIndustri tembakau jadi salah satu upaya penanggulangan kemiskinan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaJumlah produksi rokok saat ini secara nasional sebesar 364 miliar batang per tahun.
Baca SelengkapnyaPeraturan PP 109/2012, serta dari kebijakan tarif Cukai Hasil tembakau (CHT) dalam konteks pengendalian, dinilai sudah cukup.
Baca Selengkapnyadalam Rencana Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) salah satu aturan yang disoroti yakni nantinya, kemasan rokok harus polos tanpa merek.
Baca SelengkapnyaBerhenti merokok dapat memberikan banyak efek kebaikan bagi tubuh.
Baca Selengkapnya