Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rawan korupsi, Pertamina dinilai tak layak pimpin holding energi

Rawan korupsi, Pertamina dinilai tak layak pimpin holding energi Gedung Pertamina. Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) dinilai tak layak pimpin induk holding BUMN sektor migas. Sebab, perusahaan migas pelat merah ini disinyalir marak praktik korupsi.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memandang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu menelusuri lebih jauh mengenai apa yang terjadi di Pertamina. Karena jika masih terjadi banyak kecurangan di perseroan, maka dipastikan Pertamina tidak layak jadi pemimpin holding BUMN energi.‎

Anggota BPK Achsanul Kosasih membenarkan tentang apa yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Wakil Ketua KPK Saut Situmorang terkait Pertamina yang belum bebas dari praktik korupsi dan harus segera dibenahi.

Orang lain juga bertanya?

"Memang benar apa yang dikatakan Menkeu Sri Mulyani. Pertamina harus bebenah diri. Terlepas dari dia mau jadi holding atau tidak, itu kewenangan pemerintah. Tapi dia harusnya bersih dari segala praktik pelanggaran. Kalau tidak, akan diragukan dan jangan harap jadi pemimpin holding," katanya di Jakarta, Senin (14/11).

Menurut Achsanul, proses holding haruslah ditunda. pemeriksaan harus terus dilakukan agar perusahaan tersebut bisa lebih sehat, sehingga tidak ada keraguan dalam pelaksanaannya ke depan.

"Perihal apakah ada pelanggaran, ya itu pasti kami tidak akan tinggal diam. Karena temuan BPK sudah jelas bahwa Pertamina ini harus dibenahi, jangan ditunda," tegasnya.

Bahkan, katanya, temuan dari BPK sendiri soal Pertamina sudah disampaikan ke presiden dan DPR seperti misalnya soal bagaimana tentang pengelolaan supply chain agar dipercepat, tentang distribusi dan tentang hilir. ‎

"Kita sudah sampaikan ke presiden soal temuan di Pertamina dan dalam waktu dekat akan kami sampaikan secara luas. Bahkan di Pertamina, di anak-anak perusahaannya kita sudah periksa satu persatu, dan ini sedang berjalan. Pokoknya kita minta Pertamina harus perbaiki diri betul-betul," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina
Ahok Sebut KPK Banyak Tangani Kasus Korupsi di PT Pertamina

Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan 11 Perusahaan BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi Kita Bawa ke Kejagung
BPK Temukan 11 Perusahaan BUMN Bermasalah, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi Kita Bawa ke Kejagung

Erick menyebut, temuan BPK atas permasalahan yang terjadi di perusahaan BUMN merupakan hal yang lumrah.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara

pemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Hari Ini, KPK Periksa Mantan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan Terkait Dugaan Korupsi LNG
Hari Ini, KPK Periksa Mantan Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan Terkait Dugaan Korupsi LNG

Alex mengatakan, pihaknya memilih berhati-hati dalam mengusut kasus ini. Menurut Alex, dalam mengusut sebuah kasus pihaknya tak bisa sembarangan.

Baca Selengkapnya
Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jadi Tersangka Korupsi dan Ditahan KPK
Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Jadi Tersangka Korupsi dan Ditahan KPK

Karen ditahan usai diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan gas alam cair

Baca Selengkapnya
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Terjerat Kasus Korupsi: Karena Dia Menjalankan Tugasnya
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Terjerat Kasus Korupsi: Karena Dia Menjalankan Tugasnya

Hal itu disampaikan oleh JK ketika jadi saksi meringankan meringankan Karen dalam perkara korupsi Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair tahun 2011-2021

Baca Selengkapnya
Ahok Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Gas Alam Cair Pertamina
Ahok Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Gas Alam Cair Pertamina

Ahok tengah menjalani pemeriksaan di lantai dua gedung Merah Putih KPK.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini yang Dicecar KPK Saat Periksa Ahok Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Gas Alam Cair Pertamina
Terungkap, Ini yang Dicecar KPK Saat Periksa Ahok Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Gas Alam Cair Pertamina

Ahok hadir untuk melengkapi berkas penyidikan mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya
Pertamina Dinilai Memiliki Komitmen Kuat Kelola Risiko ESG, Ini Sederet Buktinya
Pertamina Dinilai Memiliki Komitmen Kuat Kelola Risiko ESG, Ini Sederet Buktinya

Penilaian tata kelola, antara lain bisa dilakukan dengan melihat independensi dari komisaris dan juga direksi di Pertamina.

Baca Selengkapnya
FOTO: Datang Berjilbab Putih dan Berbaju Garis Hitam ke KPK, Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Korupsi LNG
FOTO: Datang Berjilbab Putih dan Berbaju Garis Hitam ke KPK, Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Korupsi LNG

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan dimintai keterangan oleh KPK terkait dugaan korupsi pengadaan LNG .

Baca Selengkapnya
Viral BBM Dicampur dan Tak Sesuai Takaran, Kini Pertamina Bakal Rajin Sidak SPBU Nakal
Viral BBM Dicampur dan Tak Sesuai Takaran, Kini Pertamina Bakal Rajin Sidak SPBU Nakal

Mulai sekarang, Pertamina akan rajin sidak SPBU demi lindungi konsumen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Senyum Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan saat Memperpanjang Masa Penahanan di KPK
FOTO: Wajah Senyum Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan saat Memperpanjang Masa Penahanan di KPK

Karen menandatangani perpanjangan masa tahanan untuk mendalami pemeriksaan dugaan korupsi LNG di Pertamina pada 2011-2021 yang merugikan negera Rp2,1 triliun.

Baca Selengkapnya