Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rayu Investor, Bos BI Banggakan Kemampuan Indonesia Stabilisasi Rupiah

Rayu Investor, Bos BI Banggakan Kemampuan Indonesia Stabilisasi Rupiah BI Tahan Suku Bunga di 6 Persen. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, membanggakan stabilitas moneter Indonesia dihadapan ratusan investor di Mandiri Investment Forum. Menurutnya, Indonesia akan menjadi ladang investasi yang bagus ditopang oleh kondisi nilai tukar Rupiah yang terus terapresiasi atau menguat terhadap Dolar AS (USD).

Dia mengungkapkan, tahun lalu memang bukan merupakan tahun yang baik bagi Rupiah. Depresiasi atau pelemahan Rupiah terjadi selama beberapa kali bahkan menembus level Rp 15.000 per USD.

Akan tetapi, kondisi tersebut terbukti dapat diatasi dengan kebijakan-kebijakan moneter yang diambil bank sentral bersama pemerintah. Rupiah tercatat terus menguat di awal 2019 ini.

Orang lain juga bertanya?

"Kebijakan yang diambil oleh bank sentral dan pemerintah membuat Rupiah terus menguat dan kembali ke level Rp 14.000. Tahun lalu Rupiah terdepresiasi 5,85 persen dan tahun ini terapresiasi," kata Perry dalam presentasinya pada acara Mandiri Investment Forum di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (30/1).

Perry optimistis tahun ini merupakan tren penguatan bagi Rupiah. Penguatan Rupiah ini juga ditandai oleh derasnya modal asing masuk ke Indonesia yang sudah dimulai sejak kuartal akhir 2018. "Dengan masuknya modal asing, pasokan akan meningkat dan pengaruhnya terhadap nilai tukar Rupiah," ujarnya.

Berdasarkan data BI, pada tahun lalu aliran modal asing yang masuk ke Indonesia tercatat sebanyak USD 12 miliar. Sementara itu, di 2019 juga diawali secara positif dengan masuknya aliran modal asing yang hingga kini sudah tercatat sebanyak USD 1,4 miliar.

2019 Dipastikan akan semakin menjanjikan bagi iklim investasi di Indonesia dengan adanya proyeksi The Fed atau bank sentral AS yang dipastikan tidak akan seagresif tahun lalu dalam mengerek suku bunga acuannya.

Faktor selanjutnya adalah fundamental ekonomi Indonesia yang diklaim semakin kuat ditandai angka pertumbuhan ekonomi yang baik, tingkat inflasi rendah, dan defisit anggaran yang lebih rendah dari target.

"Tahun ini kemungkinan suku bunga acuan The Fed naik hanya dua kali, ini adalah salah satu pertimbangan yang juga akan mempengaruhi nilai tukar di Indonesia. Kemudian target defisit neraca berjalan yang ditargetkan membaik membantu membuat pasar lebih baik," tutupnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp16.000, Gubernur BI: Nggak Usah Kaget, Nggak Usah Bingung
Nilai Tukar Rupiah Sentuh Level Rp16.000, Gubernur BI: Nggak Usah Kaget, Nggak Usah Bingung

Perry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya
BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Bath Thailand hingga Won Korea, Ini Datanya

Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
BI Klaim Penguatan Rupiah Lebih Baik dari Won Korea dan Ruppe India
BI Klaim Penguatan Rupiah Lebih Baik dari Won Korea dan Ruppe India

Perry mencatat, nilai tukar Rupiah menguat 0,78 persen menjadi Rp15.330 per USD hingga 17 September 2024 dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Negara Lain
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Negara Lain

Mata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD
Gubernur BI Sebut Nilai Tukar Rupiah Bakal Terus Menguat di Bawah Level Rp16.000 per USD

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.

Baca Selengkapnya
Rupiah Nyaris Tembus Rp16.000, BI Klaim Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia
Rupiah Nyaris Tembus Rp16.000, BI Klaim Masih Lebih Baik dari Ringgit Malaysia

Nilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024
Data Bank Indonesia: Nilai Tukar Rupiah Menguat Sepanjang Mei 2024

Nilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Kondisi Ini Diyakini Bikin Rupiah Menguat di Tahun 2025
Kondisi Ini Diyakini Bikin Rupiah Menguat di Tahun 2025

Penguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya