Razia lokasi hiburan malam saat Ramadan resahkan pengusaha
Merdeka.com - Tindakan semena-mena aparat keamanan dalam menjalankan razia tempat hiburan malam dikeluhkan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Hiburan Malam. Pihaknya meminta aparat keamanan berpikir positif dengan kehadiran usaha hiburan.
Ketua Asosiasi Hiburan Malam Adrian Maulite merasa aneh lantaran hasil razia tidak maksimal. "Pengusaha itu bingung dengan operasi berlebihan dan hasilnya kurang. Itulah makanya, saat saya rapat dengan BNN (Badan Narkotika Nasional), kita saling positif saja. Kalau pikiran kita positif, di lapangan pasti juga," kata Adrian kepada merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Dia meminta, aparat keamanan melakukan razia secara tertutup. "Itu lebih bagus," tegasnya.
-
Kenapa razia dilakukan di tempat hiburan malam? 'Hasil evaluasi sebelumnya banyak peredaran ekstasi yang masuk ke tempat hiburan malam, makanya kita membuat KRYD dengan melibatkan bea cukai. Hasilnya ya ini, karena kita mengantisipasi tahun baru. Untuk tempat tempat hiburan malam tidak semua dirazia, tapi yang sudah DPO yang sudah ada laporan dari masyarakat,' jelas Mukti.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Bagaimana cara razia dilakukan? Adapun temuan lainnya yakni pada 14 Desember Polisi berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika dengan modus operandi disembunyikan dalam jaket. Barang bukti yang diamankan adalah 2.060 gram sabu dengan 4 orang tersangka,' lanjut Mukti.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
Pemilik tempat hiburan Golden Crown ini menuturkan, dalam menjalankan usahanya di dunia hiburan, para pengusaha butuh ketenangan. Maka itu dia mengharapkan proses razia dilakukan secara rapih.
"Kadang-kadang pengusaha ini butuh hiburan dan ketenangan. Apalagi kalo ada (razia), wahh, bikin pusing," ujarnya.
Lebih aneh lagi, lanjut dia, razia besar-besaran kerap hanya terjadi di DKI Jakarta. "Ya saya bersabar sajalah. Yang jelas, Perda yang ada sudah dibentuk, dan serahkan saja," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.
Baca SelengkapnyaKegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaDalam surat edaran itu dijelaskan usaha pariwisata yang wajib tutup pada satu hari sebelum Ramadhan hingga hari ketiga Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaLokasi itu selama ini tempat warga mabuk-mabukan. Kondisi itu membuat masyarakat setempat menjadi tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Mohammad Iqbal perintahkan seluruh tempat hiburan malam di Riau tutup selama bulan ramadan
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkapkan strategi mencegah peredaran narkoba selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Tangsel telah mengatur operasional tempat usaha pariwisata dan penyedia jasa makanan yang diberlakukan selama periode Ramadan.
Baca SelengkapnyaIvanhoe menilai kondisi ekonomi masyarakat saat ini belum pulih usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaForum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Banda Aceh telah mengeluarkan seruan bersama untuk mengatur tata laksana ibadah selama bulan puasa Ramadan 1445 Hijriah.
Baca SelengkapnyaWali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan perizinan Tempt Hiburan Malam itu bukan otoritas Pemkot Makassar.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPatroli dilakukan ke sejumlah lokasi di wilayah Sukabumi dengan tujuan memberi rasa aman
Baca Selengkapnya