Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Realisasi belanja modal APBN-P 2015 tembus Rp 200 triliun

Realisasi belanja modal APBN-P 2015 tembus Rp 200 triliun Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK mencatat kenaikan realisasi belanja modal hingga 31 Desember 2015 lebih tinggi dari tahun lalu, yakni mencapai Rp 213 triliun. Angka tersebut melonjak 54 persen dibanding serapan belanja modal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan pada tahun 2014 yang hanya sebesar Rp 138 triliun.

"Sepanjang 2015, perekonomian Indonesia bergerak dalam ketidakpastian global yang tinggi, harga komoditas yang rendah. Kami melihat belanja modal ini bisa di atas Rp 200 triliun. Dan ternyata angkanya bisa mencapai Rp 213 triliun," kata Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suahasil Nazara di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (4/1).

Menurut Suahasil, realisasi belanja modal sebesar Rp 213 triliun merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2010, realisasi belanja modal pemerintah masih mencapai Rp 80,3 triliun, setahun kemudian realisasinya menjadi Rp 117,9 triliun, dan pada 2012 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 145,1 triliun dan Rp 171,8 triliun, kemudian turun menjadi Rp 138,3 triliun pada 2014.

Sementara itu, total belanja negara dalam APBN-P 2015 tercatat mencapai 91 persen dari target atau sebesar Rp 1.810 triliun. Realisasi belanja pemerintah pusat mencapai 90 persen dan realisasi transfer ke daerah sekitar 94 persen.

Adapun total pendapatan dalam negeri sekitar 84,7 persen dari target atau sebesar Rp 1.491,7 triliun. Pendapatan tersebut berupa penerimaan pajak non-migas sebesar Rp 1.005,7 triliun atau 81 persen dari target, atau tumbuh 14 persen di atas realisasi pajak non-migas 2014.

"Pajak untuk pendapatan negara non migas 81 persen dari target, menjadi dasar dari angka pajak untuk tahun-tahun mendatang. Tahun ini Dirjen Pajak telah bekerja keras, reformasi telah dijalankan. Maka akan kami perbaiki agar bisa lebih baik lagi," imbuhnya.

Selain itu, pada 2015 ini pula, pemerintah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp 20,8 triliun untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di seluruh desa di Indonesia, yang seluruh dananya telah tersalurkan. Dengan begitu, defisit anggaran tercatat di angka 2,8 persen di bawah batas atas 3,0 persen seperti yang diamanatkan UU.

Dengan defisit anggaran yang melebar, maka Pembiayaan Anggaran juga menjadi lebih tinggi 48 persen dari target APBN-P. Tambahan pembiayaan sebagian diambil dari sumber-sumber bilateral dan multilateral yang lebih murah biayanya bagi anggaran.

"Kita katakan bahwa APBN tahun ini aman. Kita tutup APBN 2015 dengan defisit 2,8 persen. Kita selalu mengatakan berapapun kekurangan pajak yang dikumpulkan, APBN-nya kita tahan tidak boleh defisit lebih dari 3 persen," pungkasnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun

Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
FOTO: Realisasi Investasi Tahun 2023 Meningkat 17,5 Persen
FOTO: Realisasi Investasi Tahun 2023 Meningkat 17,5 Persen

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara 2023 Lampaui Target, Tembus Rp2.774,3 Triliun
Pendapatan Negara 2023 Lampaui Target, Tembus Rp2.774,3 Triliun

Menurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023

Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun
Sri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun

Bendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.

Baca Selengkapnya
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun

Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun

Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: April 2024, Realisasi Belanja Negara Capai Rp849 Triliun
FOTO: April 2024, Realisasi Belanja Negara Capai Rp849 Triliun

Realisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu: APBN Surplus Rp31,3 Triliun di Januari 2024
Kemenkeu: APBN Surplus Rp31,3 Triliun di Januari 2024

Reliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Aset BUMN Naik dari Rp8.312 Triliun Jadi Rp10.402 Triliun
Erick Thohir: Aset BUMN Naik dari Rp8.312 Triliun Jadi Rp10.402 Triliun

Dari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun

Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.

Baca Selengkapnya
Belanja Pemerintah Per Agustus 2024 Tembus Rp1.368 Triliun
Belanja Pemerintah Per Agustus 2024 Tembus Rp1.368 Triliun

Realisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.

Baca Selengkapnya