Realisasi Belanja Pendidikan Tahun 2022 Tembus Rp472,6 Triliun, Ini Rinciannya
Merdeka.com - Pemerintah mencatat telah membelanjakan Rp472,6 triliun untuk pos anggaran pendidikan sepanjang tahun 2022. Belanja untuk pendidikan ini dilakukan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp171,5 triliun, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp281,1 triliun serta pembiayaan sebesar Rp20 triliun.
"Belanja pendidikan kita mencapai Rp472,6 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Selasa (3/1).
Sri Mulyani membeberkan, realisasi anggaran pendidikan melalui belanja pemerintah pusat sebesar Rp171,5 triliun. Terdiri dari belanja non kementerian/lembaga (K/L) Rp16,4 triliun dan belanja K/L Rp155,2 triliun.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Dimana Sri Mulyani menempuh pendidikan menengah atas? Setelah lulus dari SMP Negeri 2 Bandar Lampung, Sri Mulyani berpindah ke Semarang dan melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMA N 3 Semarang.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Dimana Presiden Prabowo menyampaikan anggaran pendidikan 2025? 'Kalau tidak salah alokasi kita dalam anggaran 2025 untuk pendidikan salah satu tertinggi, mungkin selama sejarah kita, untuk pertama kali kita sudah 20 persen,' ujar Presiden.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
Belanja pendidikan melalui K/L antara lain untuk Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp11,1 triliun dan dibagikan kepada 20,1 juta siswa. Untuk program bidik misi/ Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebesar Rp10,8 triliun yang diberikan kepada 847,7 ribu mahasiswa.
Lalu untuk program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp9,5 triliun, diberikan kepada 8,8 juta siswa. Sedangkan untuk program Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non PNS sebesar Rp12,7 triliun kepada 577,9 ribu guru.
Sementara itu untuk belanja pendidikan melalui non K/L antara lain diberikan melalui program Kartu Prakerja sebesar Rp16,4 triliun. Anggaran ini diberikan untuk biaya operasional, pelatihan dan insentif bagi 5 juta pekerja.
Di sisi lain, belanja pendidikan melalui TKDD sebesar Rp281,1 triliun. Anggaran ini diberikan untuk program BOS kepada 43,7 juta siswa, program BOP PAUD bagi 5,9 juta peserta didik. Lalu untuk DTU Rp155,7 triliun bagi gaji pendidik, BOP Kesetaraan bagi 565 ribu peserta didik dan TPG PNS bagi 1,06 juta guru.
Terakhir, belanja anggaran pendidikan dari pembiayaan Rp20 triliun. Dana tersebut dimanfaatkan untuk beasiswa LPDP kepada 5,664 mahasiswa, beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbud bagi 30.390 mahasiswa, beasiswa kolaborasi dengan Kemenag bagi 231 mahasiswa dan 207 proyek riset.
Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja pendidikan menjadi yang terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.
"Ini salah satu belanja terbesar di dalam APBN kita terutama untuk belanja pemerintah pusat dalam bentuk membantu masyarakat miskin," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun dari jumlah itu, terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp933,5 triliun atau 85,6 persen dari pagu anggaran.
Baca SelengkapnyaDalam lima tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah membangun sebanyak 3.743 sekolah baru.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani memastikan anggaran itu juga disalurkan melalui kementerian/lembaga maupun non kementerian/lembaga
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja terbagi menjadi dua alokasi, pertama untuk pembayaran gaji dan tunjangan PNS sebesar Rp10,3 triliun lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Selengkapnya