Realisasi Insentif Dunia Usaha Rendah Buat Ekonomi Tumbuh Negatif di Kuartal III-2020
Merdeka.com - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra el Talattov menyebut bahwa, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 minus 3,49 persen karena rendahnya realisasi insentif untuk dunia usaha.
"Salah satu pemicu kenapa dunia usaha belum juga pulih karena insentif untuk dunia usaha realisasinya masih rendah, yaitu 29,4 persen," kata Abra kepada Liputan6.com, Minggu (8/11).
Meskipun di kuartal III-2020 dunia usaha sudah mengalami pemulihan di beberapa sektor lantaran PSBB sudah dilonggarkan, namun tidak seluruh sektor membaik. Misalnya, sektor transportasi kontraksinya memang lebih kecil yang semula di kuartal II-2020 sebesar 30 persen menjadi 16 persen di kuartal III-2020.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana LPDUK berbenah setelah pandemi? Sesuai arahan Menpora Dito Ariotedjo, LPDUK mencoba melakukan transformasi dengan menjadi lembaga yang lebih progresif dan mendukung ekosistem Industri Olahraga sebagai bagian dari DBON.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Akses-akses transportasi kontraksinya tidak mendalam, di kuartal II-2020 minus 30 persen, dan kuartal III-2020 minus 16 persen hampir separuhnya sudah pulih," katanya.
Kemudian sektor industri manufaktur walaupun masih minus, tapi minusnya berkurang. Sektor perdagangan juga minus 5 persen. Kata Abra, setahap demi setahap beberapa sektor sudah mengalami pemulihan dan sektor lain seperti jasa Kesehatan meningkat 15,3 persen.
Pertahankan Kinerja Industri Manufaktur
Kendati begitu, dunia usaha ini masih menjadi sorotan untuk bisa mempertahankan kinerja industri manufaktur. Sebab, industri manufaktur ini menjadi sektor kedua terbesar yang menopang PDB Indonesia.
"Industri manufaktur juga menyerap tenaga kerja banyak, memang industri manufaktur ini harus menjadi prioritas pemerintah juga untuk pemulihan. Artinya insentif-insentif terkait dengan dunia usaha termasuk industri manufaktur itu harus diproses segera," jelasnya.
Selain itu Abra menyebutkan pembiayaan korporasi juga masih 1,8 persen realisasinya atau sama dengan realisasi stimulus untuk dunia usaha yang masih rendah.
"Jadi dua program stimulus itu saja sudah menunjukkan lagi-lagi disebabkan oleh insentif pemerintah yang masih lambat," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMelalui BRI Research Institute, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Q3-2023 dan Ekspektasi Q4-2023.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca Selengkapnya