Realisasi Lifting Migas Semester I 2021 Hanya 95,5 Persen dari Target
Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat, lifting minyak dan gas pada semester I 2021 masih belum mencapai target APBN 2021. Realisasi lifting migas secara keseluruhan masih mencapai 1,636 juta boepd (barrel oil equivalent per day) atau sekitar 95,5 persen dari target 1,712 juta boepd.
"Lifting minyak produksi di semester I 667 ribu barel per hari (bph) atau hanya 95 persen dari target APBN dari target 705 ribu bph," kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam konferensi pers, Jumat (16/7).
Sementara, realisasi lifting gas tercatat sebesar 5.430 MMscfd atau 96 persen dari target 5.638 MMscfd.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
Dwi melanjutkan, realisasi lifting migas di bulan Juni dan Juli sudah mengalami peningkatan. Namun, karena angkanya sangat rendah di awal tahun, maka secara total, lifting migas masih belum mencapai target.
Beberapa kondisi lain seperti gangguan tidak terencana, pengeboran yang tertunda hingga delay field onstream membuat lifting minyak dan kondensat tahun ini diproyeksi hanya mencapai 680 ribu bph. Demikian pula dengan salur gas bumi yang outlooknya diperkirakan sebesar 5.529 MMscfd.
"Satu semester ini kita mendapat pukulan cukup banyak dari kegiatan produksi lifting, meskipun kita berusaha meminimize tekanan tersebut," kata Dwi.
Sementara, untuk realisasi penambahan cadangan terhadap produksi (reserve replacement ratio/RRR) masih sebesar 131,2 MMBOE atau 21,11 persen dari target 625 MMBOE.
21.456 Pekerja Hulu Migas Positif Covid-19 per 13 Juli
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto membeberkan, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di kalangan pekerja hulu migas telah mencapai 21.456 kasus hingga 13 Juli.
Pandemi Covid-19 ini, selain berdampak pada kesehatan pekerja, juga berdampak pada kinerja industri hulu migas secara keseluruhan.
"Semua industri terdampak, dan migas karena kegiatannya di lapangan, butuh mobilisasi," ujar Dwi dalam konferensi pers, Jumat (16/7).
Secara rinci, dari total tersebut, sebanyak 20.833 kasus berasal dari pegawa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), sementara 623 kasus berasal dari pegawa SKK Migas.
Sebanyak 85,4 persen pegawai sudah sembuh dari virus. Sementara, 14,1 persennya masih dalam perawatan, dan 0,5 persennya telah meninggal dunia.
Dwi melanjutkan, pihaknya turut mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk membentuk herd immunity di kalangan pekerja hulu migas. Tercatat, 96 persen pekerja di lingkungan SKK Migas sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, atau sebanyak 1.434 orang dari 1.483 orang.
Sementara, 81.844 pekerja dari 65 KKKS dan 400 perusahaan jasa penunjang migas di 21 provinsi sudah terdaftar untuk vaksinasi. "Sebanyak 33.504 atau 40,9 persen pekerja hulu migas telah divaksin," jelas Dwi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaSKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaRendahnya realisasi bauran EBT ini tak lepas dari belum tercapainya target investasi di sektor energi hijau.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi meningkat 15 persen dari realisasi 2023 senilai USD 13,7 miliar.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca Selengkapnya