Referendum Inggris bikin harga minyak naik ke USD 50 per barel
Merdeka.com - Harga minyak dunia menguat pada Kamis (Jumat pagi WIB) ke USD 50 per barel. Penguatan minyak dipengaruhi oleh rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Pasar-pasar sempat jatuh setelah jajak pendapat menunjukkan kemenangan bagi kubu yang ingin Inggris keluar dari Uni Eropa. Tetapi, mereka telah menguat selama empat hari terakhir karena kampanye pro-Uni Eropa memperoleh kembali momentumnya.
Beberapa analis memperingatkan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa bisa mengakibatkan negara itu jatuh ke dalam resesi dengan dampaknya menyebar secara global.
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kenapa harga Bitcoin naik? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
Patokan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik USD 98 sen menjadi berakhir di USD 50,11 per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, melonjak menjadi USD 50,91 dolar AS per barel, naik USD 1,03 dari penutupan Rabu.
"Alasan kenaikan hari ini adalah karena kita tidak terlalu khawatir tentang British Exit (Brexit). Alasan kami menjual kemarin adalah kekhawatiran tentang permintaan di masa mendatang bersama ketidakpastian Brexit ini," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn seperti dilansir Antara, Jumat (24/6).
"Meskipun jajak pendapat menunjukkan hasil persaingan ketat, pasar sangat yakin bahwa kubu pro-Uni Eropa akan menang," ujar Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Pasar minyak juga menurun lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS, menambah kekhawatiran tentang kekuatan permintaan dan pasokan global yang melimpah.
Departemen Energi AS mengatakan stok komersial pekan lalu turun 900.000 barel, jauh lebih sedikit daripada 1,5 juta barel yang diperkirakan oleh para analis, dengan persediaan masih di tingkat tertinggi secara historis.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaUntuk jenis bensin Shell Super sebelumnya dijual Rp13.810 per liter, kini menjadi Rp14.520 per liter atau naik Rp710 per liter.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia (ICP) mulai terasa dampaknya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca Selengkapnya