Reformasi birokrasi Indonesia contek Korea Selatan
Merdeka.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) RI menggandeng Kementerian Administrasi Pemerintahan Dalam Negeri Republik Korea (MOGAHA) untuk bekerja sama dalam membentuk pusat E-Goverment Cooperation Center (E-GCC). Dengan begitu, pemerintah Indonesia akan mencontoh dalam pengembangan reformasi birokrasi yang sukses dilakukan di Korea Selatan.
Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi mengatakan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) tentang pembentukan Komite Bersama untuk Kerjasama bidang e-Government yang ditandatangani di Busan, Korea pada 11 Desember 2014.
"Salah satu hasil penting forum ini adalah penandatanganan Mou untuk kerjasama dalam pembentukan dan pengoperasian E-Government Cooperation Center (E-GCC)," ujar Yuddy di Kantornya, Senin (24/8).
-
Siapa yang terima penghargaan di Korea Selatan? Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, baru-baru ini memberikan penghargaan kepada dua wanita yang masing-masing telah melahirkan 13 anak.
-
Apa penghargaan yang diberikan PBB kepada SBY? Sebagai pengakuan atas peran ini, pada 20 Maret 2012, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon memberikan langsung helm tersebut kepada Presiden SBY ketika berkunjung di Pusat Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Misi Pemeliharaan Perdamaian.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
-
Bagaimana Korea Selatan menjadi negara maju? Usai perang saudara yang panjang, Pemimpin Korea Selatan memutuskan untuk lebih meningkatkan perekonomian melalui industrialisasi.
-
Apa yang dipromosikan KBRI Seoul? Sebelum acara berakhir, Dubes RI di Seoul menekankan bahwa KBRI Seoul giat mempromosikan seni, budaya dan ekonomi kreatif.
-
Siapa yang membantu ekonomi Korea Selatan? AS menjadi sekutu dan membantu perekonomian Korsel yang terpuruk usai perang saudara.
Dia menjelaskan pemerintah akan mendapatkan manfaat terutama dalam mendukung reformasi birokrasi di Indonesia yang akan mewujudkan pemerintahan yang transparan, efektif dan efisien. Selain itu, kerja sama ini untuk mengkoordinasikan dan menjajaki bidang kerjasama baru yang memungkinkan serta memperluas dan memperdalam hubungan bilateral.
"E-GCC ini akan memungkinkan kedua belah pihak mengembangkan berbagai bentuk kerjasama dalam berbagai hal. Misalnya, e-government master plan, pertukaran pengalaman dalam peningkatan kapasitas dan konsultasi dalam perumusan kebijakan di bidang e-Govt, dan lain-lain yang dapat memberi manfaat," kata dia.
Yuddy mengakui Korea Selatan saat ini sudah masuk dalam kelompok negara-negara maju yang tergabung dalam organization for Economic Co-operation dan Development (OECD). Untuk itu, kerja sama ini bakal memberikan pelajaran yang penting kepada Indonesia dalam melaksanakan reformasi birokrasi.
"Tindak lanjutnya nantinya kedua negara akan membentuk komite reformasi birokrasi yang akan berada di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," pungkas dia.
Sebagai informasi, Korea Selatan menjadi negara yang mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Bahkan, pemerintah Korea telah mendapatkan penghargaan tersebut selama tiga kali berturut-turut dalam enam tahun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghargaan diberikan oleh Deputi Bidang Komunikasi Informasi dan Aparatur Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Marsda Arif Mustofa.
Baca SelengkapnyaMerdeka Awards diharapkan menginspirasi pemerintah daerah lain untuk meningkatkan kinerjanya.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Menko Airlangga menyampaikan tentang visi Indonesia Emas 2045 di tengah ketegangan geopolitik global.
Baca SelengkapnyaWali Kota Seoul, Oh Se-Hoon menuturkan pengukuhan itu sekaligus untuk mempererat kerja sama bilateral dua negara
Baca SelengkapnyaYoon Suk Yeol menyampaikan selamat kepada Jokowi yang sukses menyelenggarakan KTT ASEAN.
Baca SelengkapnyaAnggota Majelis Nasional Korea Puji Jokowi Sebagai Pemimpin yang Revolusioner dan Ramah
Baca SelengkapnyaRahasia Korea Selatan bangkit menjadi negara maju usai perang saudara.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan meminta dukungan Indonesia sebagai Tuan Rumah APEC 2025. Selain itu, Korea Selatan juga akan melakukan diseminasi IK-CEPA pada 2025.
Baca SelengkapnyaPegawai Kementerian BUMN mendapatkan kenaikan tunjangan kinerja menjadi 100 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Iriana menyambut hangat Presiden Korsel dan istrinya.
Baca SelengkapnyaKabupaten Poso, Sulawesi Tengah diganjar penghargaan Merdeka Awards kategori program reformasi birorkasi, Selasa (30/8).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, diplomasi yang dilakukan Indonesia sangat terampil dengan keteguhan pada prinsip termasuk pada piagam PBB.
Baca Selengkapnya