REI bangun rumah untuk pedagang kaki lima, cicilan Rp 30.000/hari
Merdeka.com - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah akan mengembangkan hunian bagi pedagang kaki lima melalui sistem angsuran setiap hari.
"Nanti sistemnya angsuran harian, satu harinya Rp 30 ribu. Kalau satu bulan 25 hari kerja kan berarti bayar Rp 750 ribu," kata Ketua Badan Diklat DPP REI Sudjadi seperti ditulis Antara Semarang, Senin (15/2).
Menurut dia, sejauh ini jumlah pedagang yang sudah mendaftar kepemilikan rumah tersebut hampir 300 pedagang. Kebanyakan dari mereka merupakan pedagang kaki lima di kawasan Simpang Lima.
-
Apa jenis rumah yang disediakan? Mengutip Liputan6, Kamis (13/7) Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan jika unit-unit rumah itu nantinya akan berbentuk rumah susun yang memiliki 10-11 lantai.
-
Bagaimana penampakan rumah? Bangunan semi permanen ini berukuran sedang, terkesan seperti minimalis. Rumah dengan tipe seperti ini sangat cocok bagi penghuni keluarga kecil.
-
Dimana lokasi rumah murah itu? Lokasinya terbilang strategis dan masih di kawasan Kota Bandung, wilayah Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik.
-
Siapa yang menyewakan rumah itu? Dalam deskripsi iklannya, Supoj dengan jujur menggambarkan rumah tersebut sebagai 'tempat bergaya kumuh' dan tidak berusaha menyembunyikan kondisi bangunannya yang sederhana.
-
Berapa ongkos tukang harian untuk membangun rumah 200 meter persegi? Berdasarkan data rumah123, tarif tukang bangunan mulai dari Rp150.000 sampai Rp220.000 per hari. Rata-rata jasa tukang bangunan harian Rp180.000. Bila diilustrasikan, untuk membangun rumah dengan ukuran 200 meter persegi biasanya membutuhkan sekitar 12 orang. Dengan jumlah pekerja tersebut, maka pekerjaan akan selesai dalam waktu 6 bulan. Simulasi biaya jasa tukang yang harus disiapkan yakni upah rata-rata dikali jumlah tukang dikali lama hari kerja.Biaya tukang = Rp180.000 x 12 orang x 180 hari (6 bulan) = Rp388.800.000.
-
Siapa yang menjual sebagian lahan rumah? Sebagai hasilnya, keduanya sepakat untuk memecah lahan yang mereka miliki dan menjual lebih dari sebagian lahan tersebut kepada keluarga yang sekarang menjadi tetangga.
Disinggung mengenai latar belakang pembuatan rumah khusus untuk pedagang kaki lima, Sudjadi yang merupakan pengembang perumahan Puri Dinar Mas tersebut mengatakan pedagang kaki lima kebanyakan tidak "bankable" atau mampu memenuhi syarat pembiayaan dari perbankan.
"Mereka tidak 'bankable' tetapi sebetulnya mampu melakukan pembayaran dengan sistem kredit,' katanya.
Mengenai kemungkinan risiko gagal dari proyek tersebut akibat kredit macet, Sudjadi mengatakan kemungkinan tersebut dapat terjadi. Oleh karena itu, pihaknya lebih menyasar kepada para pedagang yang berjualan di kawasan Simpang Lima.
"Kami ambil lokasi yang strategis, di sana kan transaksi jual beli juga cukup kencang," katanya.
Terkait dengan lokasi pembangunan, Sudjadi mengatakan tetap akan dilakukan di dalam Kota Semarang tetapi di kawasan pinggir. Dari luas lahan 8 hektar, tidak semuanya akan digunakan untuk pembangunan rumah sederhana bagi pedagang kaki lima.
"Kemungkinan kami akan bangun sekitar 300-400 unit rumah sederhana untuk pedagang ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan proses pembangunan Sudjadi mengatakan saat ini pihaknya sedang mengurus izin di Pemkot Semarang.
"Setelah itu izin akan saya lanjutkan ke BPN, baru kemudian pembangunan bisa dilaksanakan," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan hunian sementara.
Baca SelengkapnyaHashim membantah kabar pembangunan tiga juta rumah itu dalam waktu satu periode atau lima tahun.
Baca SelengkapnyaRapat ini sekaligus membahas rencana kerja dan evaluasi, salah satunya rencana rumah murah dan gratis untuk masyarakat
Baca SelengkapnyaMaruarar juga menjelaskan upayanya dalam meminimalisir pembiayaan dari dana negara dengan mengajak pengusaha untuk turut berkontribusi
Baca SelengkapnyaMaruarar mengusulkan konsep gotong royong alias kolaborasi dalam pembangunan tiga juta rumah dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaMenurut Hashim, sudah banyak investor yang tertarik untuk membantu buatkan rumah bagi rakyat kecil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandung bersama kementerian PUPR menyiapkan 1.879 unit rumah murah untuk warganya.
Baca Selengkapnya"Hampir 400KK yang sudah mendaftar sukarela. 27 KK sudah berada di rumah transit sementara dan sisanya masih proses," kata Bahlil
Baca SelengkapnyaSaat ini, BP Tapera tengah menyusun aturan skema yang nantinya akan berlaku.
Baca SelengkapnyaRumah tahan gempa di Indonesia menggunakan teknologi RISHA.
Baca SelengkapnyaHarga yang tertera hanya sebagai referensi, kemungkinan berbeda tergantung daerah dan jenis kualitas material yang dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1 juta unit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di perkotaan dan 2 juta unit untuk masyarakat di pedesaan.
Baca Selengkapnya