REI Siap Bantu Pemerintah Bangun Ibu Kota Baru di Luar Pulau Jawa
Merdeka.com - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) siap mendukung pemerintah untuk pembangunan Ibu Kota baru yang tengah disiapkan di luar Pulau Jawa.
Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata mengatakan, anggota REI selama ini telah mengembangkan 34 kota baru di Jabodetabek, dengan luas area rata-rata sekitar 60 ribu hektare. Hampir semuanya kini menjadi kota-kota baru yang mandiri termasuk menciptakan sentra pemerataan ekonomi masyarakat.
"Contohnya di BSD, Bintaro, Lippo Karawaci dan sebagainya itu luasnya rata-rata mencapai 60 ribu hektare, dan itu dikembangkan sekitar 20-30 tahun lamanya," terangnya di Jakarta, Rabu (22/5).
-
Siapa yang memimpin pembangunan kota? Tim arkeolog mengumumkan mereka menemukan kota yang tersembunyi di bawah pasir dengan usia sekitar 3.000 tahun yang berasal dari masa pemerintahan firaun Amenhotep III, dan digunakan oleh Tutankhamun juga Ay.
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian ingin meningkatkan kemudahan mobilitas investor? Dalam kerja sama ini, kedekatan geografis antara Kawasan Batam Bintan Karimun (BBK) dan Singapura menjadi motor penggerak kemudahan tersebut.
-
Siapa yang berkolaborasi membangun Smart City IKN? NEC Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Telkom Indonesia sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang berkomitmen kuat untuk mempercepat digitalisasi di tanah air.
-
Siapa yang fokus membuat kota layak huni di IKN? Sementara itu, Direktur TOWNLAND, Monika Indirasari menekankan pentingnya membuat kota yang layak huni dalam mencapai konsep kota yang berkelanjutan.
-
Siapa saja yang ikut bantu renovasi rumah? Dilansir dari akun Instagram Polres Bantul DIY, aparat baik itu dari Polres Bantul, Kodim 0729, PLN, maupun relawan masyarakat bahu-membahu melakukan renovasi rumah.
Untuk itu, pihaknya optimistis dapat membantu pemerintah dalam mengembangkan Ibu Kota baru. Menurut dia, pengembangan kawasan baru sebaiknya memang banyak melibatkan swasta dan ahli-ahli di bidangnya masing-masing untuk saling bekerjasama.
"Sinergi dan koordinasi dibutuhkan mengingat pengembangan kawasan butuh waktu yang panjang," ujarnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menjelaskan akan mengurangi porsi APBN dalam pembangunan ibukota baru nanti.
Pemerintah sebisa mungkin akan meminimalisir penggunaan APBN dengan menjalin kerjasama dengan pihak swasta atau skema pemerintah badan usaha (KPBU)
"Saya yakin swasta khususnya pengembang tidak masalah bila diminta mendanai pembangunan fasilitas hunian dan komersial di ibukota baru. Setidaknya, akan ada captive market sebanyak 1,5 juta orang di ibukota baru tersebut yang dari sisi properti pasti membutuhkan rumah, kawasan komersil, hotel, serta fasilitas kota lainnya," ucapnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaIKN merupakan gerbang untuk pembangunan ekonomi yang inklusif, membuka pusat ekonomi baru
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaPengisian jabatan eselon II oleh kalangan swasta seiring dengan berpindahnya ibu kota ke IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyameminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya peran KADIN dan HIPMI tidak hanya sebagai subkontraktor, tetapi sebagai pemain utama dalam proyek ini.
Baca SelengkapnyaDari Total anggaran yang dibutuhkan, APBN hanya akan membiayai 20 persen saja.
Baca SelengkapnyaAkan melepas status sebagai ibu kota negara, Jakarta berkomitmen memperkuat perannya sebagai Kota Global.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca Selengkapnya"kita ingin juga agar kota Jakarta menjadi salah satu pusat utama di bidang perekonomian, kira- kira seperti New York-nya Amerika," kata Tito
Baca SelengkapnyaPemerintah kini tengah mengebut pembangunan IKN di Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaTak hanya asing, ketertarikan pun datang dari para investor dalam negeri.
Baca Selengkapnya