Rektor: Ada impor pangan IPB dipertanyakan, itu menyesatkan
Merdeka.com - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto menegaskan bahwa Peningkatan produktivitas pertanian tidak mampu mengimbangi laju pertambahan penduduk Indonesia yang mencapai 1,43 persen per tahun. Di sisi lain, segala macam terobosan untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang dibuat institusi pendidikan tersebut sering diabaikan.
"Kalau ada impor lalu muncul pertanyaan ke mana saja IPB? Ini menyesatkan," ujarnya di sela-sela pameran produk pertanian Agrinex Expo ke-8, di Jakarta Convention Center, Jumat (28/3).
Herry mengklaim, sejak 2008, IPB aktif melakukan riset peningkatan kualitas pertanian. "Dalam enam tahun terakhir, 615 penelitian paling prospektif, 364 riset atau berarti 38 persennya adalah inovasi IPB," kata Herry.
-
Mengapa perubahan iklim berdampak pada produktivitas pertanian? Perubahan iklim mengakibatkan pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, dan terjadinya banjir.
-
Apa kebutuhan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian? 'Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,' jelasnya.
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Salah satu potensi lahan yang dapat digunakan untuk menambah produksi pangan nasional khususnya padi dan jagung adalah lahan rawa dan lahan kering yang belum dimanfaatkan secara optimal.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya Kementan meningkatkan produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), mengajak semua pihak mulai dari pemerintah pusat hingga daerah untuk fokus melakukan upaya peningkatan produksi pangan melalui pemanfaatan lahan rawa baik pasang surut maupun lahan tadah hujan atau non irigasi di sejumlah daerah.
Masalahnya, hasil penelitian para ilmuwan IPB tidak banyak dimanfaatkan oleh industriawan dan pemerintah. Ini berbeda dengan Thailand, Taiwan, dan Korea Selatan, tercipta hubungan saling menguntungkan antara peneliti dengan pelaku usaha dan pemerintahnya.
"Baru 10 persen penelitian kami dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Karena ini memerlukan uji coba produksi, komersialisasi. Kami usul perlu tahapan komersialisasi konsisten oleh institusi dan ada inkubator bisnis," ungkapnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, akademisi perlu didukung untuk membuat terobosan ilmiah guna menggenjot produk pangan bernilai tambah, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
"Jangan seperti sekarang, IPB sering diplesetkan jadi Institut Publisistik Bogor, karena banyak teman-teman wartawan saya lulusan IPB," kelakarnya dalam forum yang sama.
Dia mencontohkan, keuntungan petani cokelat bisa meningkat empat kali lipat, jika ada investasi tambahan di sektor hulu senilai Rp 70 miliar. Lebih dahsyat lagi, profit petani cokelat bisa melonjak 19 kali lipat ketika ada tambahan investasi hilir Rp 100 miliar.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Slamet, mengungkapkan kekhawatirannya terkait impor beras besar-besaran lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan, riset-riset pangan dan holtikultura di Indonesia sendiri masih tertinggal dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaApakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?
Baca SelengkapnyaPangan menjadi senjata yang sangat ampuh dalam membangun hegemoni suatu negara.
Baca SelengkapnyaBerbagai faktor memperburuk jumlah produksi beras Indonesia yang selalu turun.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini IPB dapat membuat rencana strategis untuk menyelesaikan krisis pangan tersebut.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca Selengkapnya"Food estate terbukti gagal, maka jalan cepat yang harus dilakukan adalah mengintensifkan tanah-tanah pertanian punya rakyat"
Baca Selengkapnya