Relaksasi ekspor nikel disetop, ini komentar Sri Mulyani
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait kebijakan Kementerian ESDM menghentikan relaksasi ekspor mineral untuk nikel dan bauksit.
Menurut Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, pelarangan relaksasi ekspor memang sudah di suarakan sejak diterbitkannya paket ekonomi jilid II dan III. Menurut dia, pelarangan relaksasi ekspor mineral sudah seharusnya diteruskan dalam rangka mendorong pembangunan smelter di Tanah Air.
"Memang pada paket kebijakan II atau III kita bahas itu. Kesimpulannya waktu itu harus diteruskan supaya konsisten dan supaya pembangunan smelternya itu jadi," ujarnya di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/10).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang mendorong Mulyani untuk merintis bisnis? Beberapa pelanggan tertarik belajar membuat kue pada dirinya.
-
Kenapa Mulyani memilih untuk merintis bisnis? 'Saya buka toko bahan roti. Saat itu modalnya hanya Rp24 juta, yang Rp12 juta untuk sewa toko,' ujar Mulyani, dikutip dari YouTube PecahTelur.
-
Siapa orang tua Sri Mulyani? Ia adalah anak ketujuh dari pasangan Prof. Satmoko dan Prof. Retno Sriningsih Satmoko.
-
Kapan Sri Mulyani lahir? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
Untuk itu, dia berharap Kementerian ESDM dapat terus melakukan evaluasi lebih baik dalam hal pelarangan ekspor. Sebab, mendorong pertumbuhan industri dinilai lebih penting dibanding memanfaatkan mineral untuk di ekspor keluar.
"Ya memang dari awal juga begitu. Kita tetap harus dorong industri dalam negeri," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berkomitmen untuk mengembangkan industri hilirisasi nikel di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMenurut perhitungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan nikel di Indonesia masih tersisa antara 10-15 tahun lagi.
Baca SelengkapnyaPresiden pengganti Jokowi wajib melanjutkan program hilirisasi nikel dan sawit.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan dalam rangka hilirisasi hasil bumi.
Baca SelengkapnyaKejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaTurunnya harga nikel menjadi kesempatan Indonesia untuk lebih memproses nikel selaku raw material sebagai barang jadi.
Baca SelengkapnyaSetelah menghentikan ekspor bijih nikel, Indonesia berhasil membangun smelter, yang meningkatkan nilai ekspor nikel secara signifikan.
Baca SelengkapnyaSebagai pembantu Presiden, Luhut bilang menteri harus bisa mengantarkan dan mengawal segala kebijakan di sisa masa jabatan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, hal ini perlu diberitahukan agar masyarakat mengetahuinya.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.
Baca SelengkapnyaHilirisasi tak hanya menambah pendapatan negara. Manfaat kebijakan ini juga dirasakan rakyat kecil semacam Ashari yang mengadu nasib ke Morowali itu.
Baca Selengkapnya