Relaksasi PSBB Dinilai untuk Menggerakkan Ekonomi
Merdeka.com - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Radiansyah menilai rencana pemerintah melakukan relaksasi atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) didasari faktor ekonomi. Pemerintah ingin membuka ruang gerak masyarakat agar pertumbuhan ekonomi berangsur pulih.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang terancam di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pekan lalu, pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen. Terjadi kontraksi sebesar 2,41 persen jika dibandingkan dengan kuartal IV 2019.
"Relaksasi PSBB untuk menggerakkan perekonomian. Kita dihadapkan pada dua pilihan, kesehatan dan ekonomi. Setelah kita memilih kesehatan yang artinya memutus mata rantai Covid-19 tapi ternyata ekonominya lumpuh," kata Trubus kepada merdeka.com, Minggu (17/5).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Kenapa target pertumbuhan ekonomi penting? Sehubungan dengan itu, salah satu manfaat yang dirasakan pemerintah ketika terjadi pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan dan pemerataan infrastruktur masyarakat dapat dilaksanakan secara cepat karena pendapatan per kapita sudah melonjak.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
Bila relaksasi PSBB tak dilakukan hingga bulan Juni mendatang, dia memprediksi pertumbuhan ekonomi RI memasuki gerbang kehancuran. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan menyentuh angka 0,4 persen.
"Dengan rencana pelonggaran ini sendiri diharapkan pertumbuhan ekonomi sedikit bergerak lah," ujarnya.
Selain memperbaiki pertumbuhan ekonomi, rencana relaksasi PSBB untuk menyelamatkan masyarakat. Menurut Trubus, saat ini banyak sekali masyarakat yang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Rakyat mulai mengalami kesulitan luar biasa," kata dia.
Meski demikian, diakuinya relaksasi PSBB akan memicu gelombang besar kasus virus corona. Sebab, ruang aktivitas masyarakat mulai dibuka dan jarak fisik sulit dibatasi. Potensi penyebaran virus corona semakin terbuka lebar.
"Kalau misalnya pelonggaran-pelonggaran terjadi maka otomatis penyebaran Covid ini mau tidak mau sulit terkendali," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.
Baca SelengkapnyaGerindra Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diperkirakan Lebih Baik
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu menetapkan berbagai kebijakan guna memajukan perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaStabilitas politik penting untuk menjaga perekonomian tetap tumbuh
Baca SelengkapnyaDPR dan Pemerintah sepakat menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 di angka 5,6 persen.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaInsentif ini akan diberikan kepada sektor properti dan perumahan berupa adanya pelonggaran pajak yang akan ditanggung oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan target 3 juta rumah akan diserahkan kepada UMKM, koperasi, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca Selengkapnya