Relokasi Kantor, Bank BTN Raup Dana Pihak Ketiga RP37 Triliun
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara atau BTN (Persero) Tbk melakukan relokasi Kantor Cabang Jakarta Kuningan untuk memaksimalkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di kawasan Jakarta Selatan.
Adapun, Bank BTN melakukan pemindahan Kantor Cabang Jakarta Kuningan yang semula berada di Gedung Wisma Budi ke lokasi baru yakni Tower Plaza BP Jamsostek Lantai 1, 2, dan 9, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. 112 Blok B, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Kantor baru tersebut juga menawarkan fasilitas Smart Branch dengan berbagai kemudahan teknologi bagi para nasabah dan debitur Bank BTN.
Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury mengatakan, pihaknya tengah berfokus mengembalikan hakikat sebagai bank tabungan. Upaya tersebut dilakukan dengan meningkatkan inovasi untuk menjemput simpanan dari masyarakat.
-
Mengapa PNM membangun tabungan BRI untuk nasabah? Salah satu strateginya ialah dengan melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk membuat rekening tabungan BRI.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
BRI terus berinovasi di bidang Wealth Management? Memiliki visi untuk menjadi pilihan utama nasabah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berinovasi menjawab beragam kebutuhan investasi yang aman dan proteksi nasabah.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Siapa pendiri Bank Nasional? Anwar Sutan Saidi merupakan segilintir konglomerat yang ada di Nusantara saat itu.Meski dari kalangan mampu, semangat juang Anwar tidak mudah padam dan tenggelam dalam kekayaannya. Ia pun diketahui juga ikut dalam aktivis pergerakan kemerdekaa Indonesia sekaligus pendiri Bank Nasional.
Melalui relokasi Kantor Cabang Jakarta Kuningan ini, Bank BTN bersiap menggarap potensi wilayah Kuningan yang berada di Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Hasil kajian perusahaan menilai wilayah perkantoran serta pemukiman tersebut memiliki potensi ekonomi yang besar sejalan dengan mobilitasnya yang tinggi.
"Dengan relokasi ini, kami berupaya memberikan layanan dan menghimpun dana masyarakat yang tinggal maupun bekerja di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan," jelas Pahala di Jakarta, Rabu (26/2).
Pahala juga menyebutkan perkembangan ekonomi di kawasan tersebut masih menjanjikan. Apalagi, dengan dibangunnya Kawasan Berorientasi Transit (Transit Oriented Development/TOD) akan mempermudah mobilitas para pekerja ibu kota termasuk di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Dengan potensi mobilitas yang tinggi tersebut, Bank BTN mengincar tabungan ritel para kaum urban hingga dana korporasi.
Raup DPK Rp37 Triliun
Sementara itu, Bank BTN Cabang Jakarta Kuningan ini menaungi 8 Kantor Cabang Pembantu, 14 Kantor Kas, dan 1 Payment Point. Dengan cakupan tersebut, hingga akhir Desember 2019, Bank BTN Cabang Kuningan juga telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp37,2 triliun. Jaringan kantor di Jakarta Selatan ini juga tercatat menyalurkan kredit senilai Rp9,55 triliun per Desember 2019. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN Kantor Cabang Jakarta Kuningan mencatatkan aset sebesar Rp38,23 triliun pada Kuartal IV/2019.
Adapun, data Badan Pusat Statistik (BPS) pun menunjukkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di wilayah Jakarta Selatan pun cukup tinggi. BPS merekam dalam Statistik Daerah Kota Administrasi Jakarta Selatan 2019, PDRB per kapita sebesar Rp261,58 juta rupiah pada 2018.
BPS juga mencatat ada tiga lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Jakarta Selatan. Tiga sektor tersebut yakni lapangan usaha perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan kendaraan bermotor. Kemudian, lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi. Lalu, lapangan usaha konstruksi. Secara total, ketiga lapangan usaha tersebut menyumbang 41,80% kue perekonomian Jakarta selatan.
Ekonomi salah satu kawasan di Jakarta tersebut juga selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
"Sehingga menjadikan Jakarta Selatan sebagai penggerak perekonomian Jakarta," tulis BPS dalam risetnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BTN menargetkan dapat mencapai perolehan CASA Rp200 triliun atau menempati porsi 53 persen dari total simpanan di Bank BTN pada akhir 2023.
Baca SelengkapnyaDari total DPK tersebut, dana murah berupa tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang hampir setengahnya.
Baca SelengkapnyaBTN terus bertransformasi di sisi transaksi elektronik untuk meningkatkan dana murah.
Baca Selengkapnyalayanan BTN Prospera untuk nasabah segmen Emerging Affluent, yang memiliki dana simpanan sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaTahun 2023 BTN mulai melakukan akuisisi dengan melakukan pendekatan ekosistem perumahan seperti industri healthcare dan education.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaTercatat, aset BTN naik dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaBank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBTN siap membidik potensi pangsa pasar pembiayaan rumah yang lebih besar lagi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBank BTN melakukan substitusi layanan ke digital channel dengan menutup outlet dan KCP yang dinilai tidak produktif.
Baca SelengkapnyaLogo baru BTN memiliki font atau bentuk tulisan yang menyimbolkan optimisme, dengan rancangan konstruksi yang berani dan dinamis.
Baca SelengkapnyaBTN juga mempertimbangkan potensi penjualan KPR Non Subsidi khususnya untuk Segmen Emerging Affluent.
Baca Selengkapnya