Rencana BNI Syariah Melantai di Bursa Saham Mundur jadi 2020
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memundurkan rencana pembukaan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) anak usaha perseroan yakni BNI Syariah dari tahun ini menjadi 2020.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni mengatakan, pihaknya masih harus memperkuat lini bisnis anak usaha sebelum bisa go public.
"Kita kan sebenarnya merencanakan BNI Syariah (IPO), tapi tentunya ini harus kita perkuat terlebih dahulu," ujar dia di Menara BNI Pejompongan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Bagaimana BSI fokus memperkuat bisnisnya? BSI fokus memperkuat bisnis secara organic Menurut Gunawan, saat ini BSI sedang fokus untuk memperkuat bisnis secara organic guna mendukung visi menjadikan BSI sebagai salah satu top ten global Islamic Bank.
Dia menganggap, rencana IPO secara waktu pada tahun ini masih terlalu dekat. Sebab, seperti yang diutarakan sebelumnya, BNI Syariah masih harus berbenah diri. "Sepertinya kalau melihat waktunya kayaknya mepet, enggak bisa. Pertama kita targetkan tahun ini. Kita lebih fokus tahun ini untuk persiapan penguatan perusahaan," ungkap dia.
Sebelumnya, BNI Syariah menargetkan untuk menjadi Bank Buku III dengan cara mencatatkan saham perdana. Langkah itu dinilai bisa menambah modal inti perusahaan.
"Kenapa IPO? Memang termasuk salah satu strategi yang jadi pertimbangan kita. Namun yang paling dekat ialah untuk capital injection. Tapi yang jelas itu kami berupaya untuk jadi Bank Buku III di akhir tahun ini," tutur Direktur Bisnis SME dan Komersial BNI Syariah Dhias Widhyati.
Sementara itu, untuk saat ini modal inti perseroan sudah mencapai Rp4,2 triliun. Itu berarti masih kurang Rp800 miliar lagi dimana syarat modal inti untuk menjadi Bank Buku III adalah sebesar Rp5-30 triliun.
"Rp800 miliar apakah bisa dari laba ditahan? Kalau target laba dari pemegang saham pengendali Rp868 miliar tercapai, yasudah Alhamdulillah. Tapi kalau dari target rencana bisnis bank (RBB) Rp550 miliar, maksimal diharapkan dari capital injection," jelas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
Baca SelengkapnyaBTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaStrategi spin off ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Baca SelengkapnyaLangkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaMasuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaNixon mengaku, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dua dokumen yang diminta oleh pemilik entitas.
Baca SelengkapnyaPembelian saham tersebut bersyarat sesuai dengan definisi CSPA, masih terdapat sejumlah proses yang harus dilalui BTN.
Baca SelengkapnyaOJK selalu melakukan penilaian kinerja keuangan dan governansi bank secara berkala.
Baca SelengkapnyaKendati sudah ada sinyal untuk spin-off, BTN Syariah belum berencana untuk langsung bergabung dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui skema merger.
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca Selengkapnya