Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rencana Impor Beras Untungkan Pelaku Usaha Perdagangan

Rencana Impor Beras Untungkan Pelaku Usaha Perdagangan Beras. ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menyebut, polemik rencana izin impor sebanyak 1 juta ton yang terjadi sekarang ini, dimanfaatkan oleh pedagang dan pelaku usaha pengangkutan. Hal ini tercermin dari data margin perdagangan dan pengangkutan yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

"Karena mereka yang akan memanfaatkan situasi seperti ini petani dirugikan dan sebagainya," kata dia dalam diskusi Impor Beras Jadi atau Tidak?, Sabtu (20/3).

Dia mengatakan jika melihat dari kacamata ekonomi perberasan, margin perdagangan dan pengangkutan itu sekitar rata-rata 17 persen. Artinya bahwa ketika seseorang berbisnis beras, baik pedagang dan sebagainya hanya bisa memanfaatkan secara maksimal 17 persen.

Orang lain juga bertanya?

Akan tetapi beberapa daerah seperti di DKI Jakarta yang mengalami defisit margin perdagangan dan pengangkutannya bisa mencapai 17,67 persen. Hal itu tidak efisien, sebab baru bisa disebut efisien kalau misalnya di bawah 15 persen atau 16 persen margin perdagangan dan pengangkutannya.

"Di Jakarta ini di daerah yang memang defisit bisa begitu besar," imbuhnya.

Kemudian juga di Jawa Timur margin perdagangan dan pengangkutannya mencapai sekitar 34 persen. Artinya di daerah produsen khusus menjadi permainan.

"Artinya buah memang ini sangat apa dimanfaatkan oleh pelaku usaha pedagang dan pengangkutan," jelasnya.

Kritik Rencana Impor Beras, Mantan Mendag Rachmat Gobel Singgung Akurasi Data

Rencana pemerintah untuk mengimpor beras, terus memantik kontroversi. Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berharap, pemerintah tidak mudah mengimpor beras. Sebab, ia khawatir, ada pasokan data yang kurang valid terkait ketersediaan cadangan beras nasional saat ini.

"Setiap tahun, kita sering berselisih soal impor beras. Menurut saya, ini masalahnya pada data saja," ujar Rachmat, yang juga Wakil Ketua DPR saat menghadiri acara dengan sejumlah kelompok tani yang digelar di salah satu hotel berbintang di Jember, Jumat (19/3).

Rachmat berharap, pemerintah berani mengambil risiko dengan tidak langsung memutuskan membuka keran impor beras. Hal ini dilakukan demi memperkuat kapasitas petani dalam negeri agar tidak semakin terpuruk akibat impor beras.

"Dulu, ketika menjadi menteri perdagangan, saya ambil risiko. Tahan (tidak) impor beras dulu sambil berupaya menggenjot produksi beras dalam negeri," tutur Rachmat yang menjadi Mendag pada awal pemerintahan Jokowi-JK tahun 2014.

Rachmat mendesak pemerintah lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan petani dalam negeri, daripada impor. "Karena pertanian, selain menyerap tenaga kerja yang besar, juga punya kontribusi fundamental terhadap perekonomian Indonesia," tutur politikus Partai NasDem ini.

Untuk itu, pemerintah diharapkan bisa mengambil kebijakan yang menyeluruh untuk mengatasi akar masalah di sektor pertanian. Rachmat menilai, persoalan yang mendera petani di Indonesia masih terus berulang di aspek yang sama.

"Saat musim tanam, pupuk dan bibit langka. Kemudian saat panen tiba, harga justru jatuh. Ini harus diatasi dengan menyeluruh dan terintegrasi," pungkas salah satu pengendali grup bisnis National Gobel ini.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pakar Hukum Nilai KPK Bisa Turun Tangan soal 490.000 Ton Beras Impor Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok
Pakar Hukum Nilai KPK Bisa Turun Tangan soal 490.000 Ton Beras Impor Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok

Sebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Khawatir Harga Beras Kembali Naik Gara-Gara Ini
Anggota DPR Khawatir Harga Beras Kembali Naik Gara-Gara Ini

Kondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.

Baca Selengkapnya
Tata Kelola Impor Dinilai Bermasalah Buntut Skandal Demurrage Beras Bulog
Tata Kelola Impor Dinilai Bermasalah Buntut Skandal Demurrage Beras Bulog

Adib tak menampik sejak lama persoalan impor beras di tanah air tak pernah usai.

Baca Selengkapnya
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor

Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bulog Percepat Realisasi Impor dengan Perbanyak Destinasi Pelabuhan Penerima
Bulog Percepat Realisasi Impor dengan Perbanyak Destinasi Pelabuhan Penerima

Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.

Baca Selengkapnya
1,3 Juta Ton Beras Impor Masuk Gudang Bulog, Harga Gabah Petani Aman?
1,3 Juta Ton Beras Impor Masuk Gudang Bulog, Harga Gabah Petani Aman?

Bulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.

Baca Selengkapnya
Segini Jumlah Beras Impor yang Masuk Indonesia Periode Januari-Mei 2024
Segini Jumlah Beras Impor yang Masuk Indonesia Periode Januari-Mei 2024

Perum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Bulog Capai 1,63 Juta Ton, Tertinggi dalam Empat Tahun Terakhir
Stok Beras Bulog Capai 1,63 Juta Ton, Tertinggi dalam Empat Tahun Terakhir

Pengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.

Baca Selengkapnya
Realisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor
Realisasi Impor Beras Per Maret Capai 650 Ribu Ton, Bulog Yakin Tidak Ada Lagi Impor

Bulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.

Baca Selengkapnya
Mencuat Demurrage Rp294,5 M, Kebijakan Pemerintah dalam Mengimpor Beras Dikritik
Mencuat Demurrage Rp294,5 M, Kebijakan Pemerintah dalam Mengimpor Beras Dikritik

"Kami selama ini getol menolak impor beras yang bisa merugikan rakyat."

Baca Selengkapnya