Resesi Ekonomi Bisa Bermula dari Kawasan Eropa
Merdeka.com - Nilai tukar mata uang euro terjatuh di bawah dolar Amerika Serikat (AS), Minggu (2/10). Terpantau oleh Merdeka.com, mata uang euro melemah menjadi senilai USD 0,98 per 1 euro atau setara Rp14.997.
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh Rusia yang menghentikan pasokan gas ke pipa utamanya menuju Eropa. Selain itu juga, situasi krisis di Eropa cukup memburuk karena inflasi yang tinggi dan krisis energi jelas musim dingin.
"Selain, karena ada gangguan pada pasokan gas dari Rusia, ekonomi Eropa lagi anjlok," ujar Bhima kepada Merdeka.com, Minggu (2/10).
-
Dimana mata uang terendah berada? Ini daftar 10 negara dengan nilai mata uang terendah di dunia.
-
Mata uang apa yang terendah di dunia? Rial Iran menduduki puncak daftar mata uang teremdah di dunia.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Dimana mata uang terkuat kedua di dunia? Bahrain telah muncul sebagai pusat keuangan dan bisnis yang memegang peranan kunci di kawasan Timur Tengah, menjadikannya sebagai mata uang terkuat kedua di dunia.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
Bhima membeberkan akumulasi permasalahan di kawasan Eropa yakni termasuk pada pergantian kepemimpinan di Inggris, kemudian masalah utang di Eropa Selatan dan masalah pelemahan sektor manufaktur menurunkan kepercayaan investor.
"Saat ini kurs euro terhadap dollar ada di USD 0,98 bahkan berada di bawah angka parity atau 1 euro sama dengan 1 USD," jelas Bhima.
Dia menilai, ini menunjukkan bahwa euro dalam tren yang melemah dan bisa membuat indikasi resesi global bermula di zona Eropa. "Purchasing Manager Index (PMI) kawasan Eropa anjlok ke 48,5 pada September 2022 atau berada di bawah level ekspansi 50," terang dia.
Sebelumnya, Bank Sentral Eropa (ECB) memperkirakan aktivitas ekonomi di Eropa akan melambat secara substansial dalam beberapa bulan mendatang, karena meroketnya harga-harga, penurunan daya beli dan ketidakpastian secara keseluruhan, kata Presiden ECB Christine Lagarde beberapa waktu lalu.
"Kami berharap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut selama beberapa pertemuan berikutnya, guna meredam permintaan dan menjaga risiko pergeseran ekspektasi inflasi yang terus-menerus. Keputusan suku bunga kebijakan kami di masa depan akan terus bergantung pada data dan mengikuti pendekatan pertemuan demi pertemuan," kata Lagarde dikutip Antara.
Ekonomi kawasan euro tumbuh sebesar 0,8 persen pada kuartal kedua 2022, terutama karena belanja konsumen yang kuat untuk jasa-jasa saat ekonomi dibuka kembali. Namun, pertumbuhan diperkirakan akan melambat secara substansial.
Hal ini terutama disebabkan oleh inflasi yang tinggi, permintaan jasa-jasa yang lebih lambat, permintaan global yang melemah, dan persyaratan perdagangan yang memburuk. Selain itu, turunnya kepercayaan rumah tangga dan bisnis karena tingkat ketidakpastian yang tinggi juga menjadi faktor penyebabnya.
Konflik Rusia-Ukraina telah membayangi Eropa dengan konsekuensi ekonomi. "Prospek semakin suram, sementara inflasi tetap terlalu tinggi dan kemungkinan akan tetap di atas target kami untuk waktu yang lama," imbuhnya.
"Risiko terhadap prospek inflasi terutama naik, terutama mencerminkan kemungkinan gangguan besar lebih lanjut dalam pasokan energi. Sementara faktor-faktor risiko ini sama untuk pertumbuhan, efeknya akan sebaliknya: mereka akan meningkatkan inflasi tetapi mengurangi pertumbuhan."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini harga emas Antam dibanderol Rp1.413.000 per gram.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah tajam ke level Rp16.162 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaAktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.
Baca Selengkapnya