Resesi Uni Eropa Dinilai Bakal Pengaruhi Ekonomi Indonesia
Merdeka.com - Uni Eropa resmi masuk jurang resesi di tahun ini, setelah ekonomi tumbuh minus 11,9 persen pada kuartal II 2020. Sebelumnya pada kuartal awal tahun ini, ekonomi benua biru itu tercatat minus sebesar 3,2 persen.
Ekonom sekaligus Analis Keuangan Valbury Asia Futures Lukman Leong memprediksi bahwa gelombang resesi yang melanda benua biru tersebut akan berdampak buruk bagi ekonomi Indonesia. Mengingat dampak dari resesi akan memukul kerjasama ekonomi antara Uni Eropa dan Indonesia.
"Saya kira kalau resesi itu pasti dampak buruknya akan menjalar ke segala sektor. Khususnya sektor ekonomi termasuk kerjasamanya," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (3/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa Belgia terpuruk setelah Euro? Domenico Tedesco menyatakan bahwa Belgia masih merasakan dampak emosional setelah eliminasi mereka dari Euro 2024 oleh Prancis, sementara mereka bersiap untuk pertandingan di UEFA Nations League.
-
Mengapa Kroasia tersingkir di fase grup Piala Eropa 2024? Di sisi lain, Kroasia tersingkir di fase grup, di mana mereka bermain imbang 1-1 melawan Italia.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
Terlebih, Eropa bagian penting dari mitra dagang Indonesia selama ini, karena banyak negara di benua Eropa masih mempercayakan Indonesia sebagai mitra yang mampu memenuhi standar sejumlah produk yang ditetapkan. Kendati demikian, dia tak merinci seberapa besar potensi keuntungan dari kerjasama tersebut.
"Yang pasti potensi ekonomi dari kerjasama ini cukup besar. Terlebih banyak negara maju di kawasan tersebut," imbuh lukman.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah lebih tanggap dalam menyikapi resesi yang marak di sejumlah negara, khususnya mitra. Antara lain dengan memetakan sejumlah negara mitra yang berpotensi mengalami kondisi ekonomi sulit.
Namun, menurutnya prioritas pemerintah kini lebih baik diarahkan terhadap peningkatan serapan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Sehingga lebih banyak menyelamatkan masyarakat dan pelaku usaha dari dampak resesi. "Hemat saya, yang paling penting untuk bisa meningkatkan serapan stimulus PEN. Karena ekonomi tidak akan bangkit tanpa aktivitas," tukasnya.
Resesi Uni Eropa
Dilaporkan CNN, berdasarkan hasil survei terbaru oleh sejumlah lembaga riset disebutkan bahwa di sejumlah negara utama benua tersebut mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi. Akan tetapi, ledakan pasien positif Covid-19 menjadi hal buruk yang justru dapat memperburuk kondisi ekonomi Eropa.
Menyikapi hal itu, Robert Koch Institute, lembaga pusat kendali penyakit Jerman, mulai mengkhawatirkan perluasan wabah Covid-19 di sejumlah negara utama Eropa. Sebab wabah ini telah mengakibatkan terhentinya aktivitas ekonomi dalam durasi lama.
Prancis, mencatat kenaikan kasus positif Covid-19 harian setelah pelonggaran lockdown sejak awal Mei 2020. Imbasnya, negara romantis ini hampir menyusul Spanyol dan Italia atas lonjakan positif Covid-19.
Sementara Inggris memilih untuk memperpanjang masa lockdown kembali dan mengetatkan pengawasan terhadap turis asing. Sebab pelonggaran lockdown dan kedatangan turis asing diyakini akan meningkatkan penyebaran virus mematikan asal Wuhan itu. Imbasnya upaya pemulihan ekonomi oleh pemerintah menjadi tak berguna.
Pun, Jerman, sebagai negara penyumbang ekonomi terbesar di Eropa, juga resmi masuk ke jurang resesi setelah mengalami kontraksi hingga minus 10,1 persen pada kuartal II tahun ini. Pada kuartal awal tahun lalui Jerman melaporkan minus 2,2 persen.
Sedangkan ekonomi Prancis, Italia, dan Spanyol mengalami tingkat resesi yang lebih dalam. Rinciannya Prancis minus 13,8 persen, Italia minus 12,4 persen, dan Spanyol minus 18,5 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaSebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca Selengkapnya