Reshuffle kabinet, 5 menteri ekonomi ini diusulkan diganti
Merdeka.com - Lembaga survei Poltracking menyatakan sebanyak 48,5 persen masyarakat tak puas terhadap performa pemerintahan Jokowi-JK. Itu lebih tinggi ketimbang publik merasa tak puas dengan kinerja pemerintahan saat ini, sebesar 44 persen.
Tingkat kekecewaan publik tertinggi terletak di bidang ekonomi, yaitu mencapai 52,2 persen. Pemicunya, ketidakstabilan harga kebutuhan pokok dan minimnya lapangan kerja.
Perombakan kabinet diyakini menjadi cara praktis memperbaiki tingkat kepuasan publik tersebut. Benar saja, sebanyak 41,8 persen masyarakat setuju dengan wacana perombakan Kabinet Kerja.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
Poltracking melakukan survei terhadap 1.200 responden memiliki hak pilih pada 23-31 Maret 2015. Margin error survei 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Terkait perombakan kabinet, kemarin, Labor Institute Indonesia (LBI) mengusulkan sejumlah nama menteri harus diganti Jokowi. Analis Ekonomi dan Politik LBI Andy William Sinaga mencatat banyak Menteri di kabinet Jokowi tidak profesional dan mutlak untuk segera diganti.
Berikut adalah sejumlah menteri dinilai LBI perlu diganti Jokowi:
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri
Dia dianggap tidak cakap dalam mengatur tata laksana dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Belum ada langkah untuk  mencegah hukuman mati bagi TKI di Arab Saudi.
Hanif Dhakiri juga dinilai belum menjalankan program 'Tri Layak', yang pernah diusung  Jokowi ketika kampanye presiden di depan para buruh. Yaitu hidup layah, upah layak, dan kerja layak.
"Selain itu konflik hubungan industrial di Indonesia ini grafiknya masih cukup tinggi, seperti anti serikat buruh, konflik pengupahan, dan sistem kerja alih daya/outsourcing," kata Andy,
Menteri ESDM Sudirman Said
Labor Institute Indonesia menyesalkan langkah Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, pernah mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (Perpu Minerba) . Hal ini dinilai salah kaprah lantaran bertentangan dengan UU Minerba yang berpihak kepada rakyat.
Di mana perusahaan tambang diwajibkan membangun smelter yang diyakini bisa membantu penciptaan lapangan kerja di Indonesia.
Selain itu, Menteri ESDM juga tidak mampu menjelaskan kepada masyarakat tentang penaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) terjadi berulang kali.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
Labor Institute Indonesia menilai Jonan tidak cakap dan tidak profesional ketika menangani kasus Lion Air. Jonan terkesan kurang tegas terhadap maskapai milik salah seorang anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres) RI.
Menteri BUMN Rini Soemarno
Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, terkesan melakukan politisasi di perusahaan pelat merah. Dia mengangkat politisi sebagai komisaris di BUMN Papan atas.
Selain itu tidak ada terobosan yang dilakukan oleh Menteri Rini terhadap pengembangan BUMN.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman
Dia dinilai telah melakukan kesalahan soal pembagian traktor di Ponorogo, Jawa Timur, bulan lalu. Para petani sempat menuding pemerintah menarik kembali traktor seharusnya dibagikan.
Belakangan, Amran menjelaskan bahwa sebanyak 3 ribu traktor terlihat saat penyerahan simbolis Jokowi untuk seluruh petani Jawa Timur. Sementara, petani Ponorogo kebagian 207 traktor.Â
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepuasan publik pada sektor hukum paling rendah, dibandingkan dengan bidang politik keamanan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi mencapai 75,6 persen pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin dengan wawancara dengan responden melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaPorsi kementerian yang dibentuk Prabowo terlalu gemuk jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia.
Baca SelengkapnyaHasil survei menjelaskan 76,5 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.
Baca SelengkapnyaDalam catatan Menteri Keuangan (Menkeu) posisi utang pemerintah mencapai Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaKabar reshuffle kabinet muncul di tengah hiruk pikuk kondisi politik menjelang Pemilihan Umum 2024.
Baca Selengkapnya48,60 persen warga Jakarta yang menilai perkembangan Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi sama saja.
Baca Selengkapnya