Reshuffle kabinet dinilai belum berimbas positif ke ekonomi nasional
Merdeka.com - Perombakan Kabinet Kerja beberapa waktu lalu dinilai belum memberikan dampak positif pada perekonomian nasional. Alih-alih solid, kabinet kerja formasi baru malah mengumbar konflik.
"Sayangnya malah dibuat gaduh dengan konflik di dalam kabinet antara menteri koordinator bidang kemaritiman dan Sumber daya, menteri BUMN dan wakil presiden yang diangkat di media massa," kata Pengamat Pasar Uang Farial Anwar ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (24/8).
Hal tersebut, lanjut Farial, mengesankan tak ada kerja sama yang baik di internal pemerintah. Ini dinilai menjadi salah satu penyebab pelemahan rupiah dan bursa saham.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Prabowo menyusun kabinetnya? Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi,' imbuh dia.
-
Siapa yang akan membentuk Kabinet? Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Bagaimana Prabowo menentukan susunan kabinetnya? Prabowo Subianto telah membagi pertemuan mengenai susunan kabinet menjadi dua sesi. Pertemuan pertama dilakukan di kantornya yang terletak di Kementerian Pertahanan, di mana Prabowo menerima para ketua partai KIM. Dalam sesi ini, mereka membahas komposisi kabinet, alokasi kementerian, serta calon-calon nama menteri yang akan diusulkan.
"Saat ini asing melakukan aksi jual bersih di pasar modal sampai Rp 4,9 triliun karena rupiah jeblok, pasar modal jatuh tajam akibat aksi jual saham, investor takut rugi valas, takut babak belur. Akhirnya permintaan dolar semakin besar dan mahal," ungkapnya.
Meski rupiah sudah melemah hingga Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat. Namun, Farial menolak anggapan bahwa ini berpotensi mengulangi krisis 1998.
"Kondisi 1998 beda, dimana memang pemerintah dan perbankan tidak siap, hingga rupiah tembus Rp 16 ribu per USD. Itu baru pertama kali melemah tajam," katanya.
"Saat ini rupiah melemah bukan pertama kalinya, kondisinya berbeda. Saya melihat tidak akan sama dengan kondisi 1998."
Bank Indonesia, kata Farial, harus menjaga rupiah tak terperosok lebih dalam.
"Berbagai cara sudah dilakukan dengan pembatasan pembelian dolar setiap bulannya, artinya kalau tidak ada kepentingan, dokumen dan pendukung lainnya tidak boleh pakai dolar serta mewajibkan transaksi menggunakan rupiah." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana meluruskan kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengakui suasana tahun politik turut merubah kondisi dalam kabinet.
Baca SelengkapnyaWacana reshuffle kabinet muncul usai Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaMayoritas para pembantu Prabowo itu berasal dari partai koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaMahfud bercerita, biasanya menteri Kabinet Indonesia Maju saling menyapa sebelum rapat kabinet. Kini, tak ada lagi saling menyapa.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, Indonesia sudah terlalu banyak menteri di dalam suatu pemerintahan.
Baca SelengkapnyaDi mata Jokowi, bukan hal luar biasa dan mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju disebut-sebut akan mundur
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet yang beredar di publik.
Baca SelengkapnyaHal ini menanggapi kabar Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menambah nomenklatur kementerian menjadi 40.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, ada aspek daya beli masyarakat yang terus menerus menurun dari waktu ke waktu. Menurutnya, ini ada pengaruh dari ketatnya kebijakan fiskal.
Baca Selengkapnya