Resmi IPO, Harga Saham CCSI Melejit 30,4 Persen dari Rp250 per Lembar
Merdeka.com - PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk Resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Selasa (18/6). Emiten dengan kode saham CCSI ini menjadi emiten ke-15 yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2019.
Harga saham CCSI pada saat pembukaan perdagangan di BEI pukul 09.00 WIB menghijau 30,4 persen atau naik 76 poin menjadi Rp326, dari harga Penawaran Umum Perdana (PUP) yang sebesar Rp250 per lembar saham.
Presiden Direktur PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk, Peter Djatmiko, mengatakan langkah perusahaannya masuk BEI merupakan bagian strategis perseroan dalam meningkatkan kapasitas pendanaan dan tata kelola yang lebih baik.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Karbon Indonesia? Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (29/09) lalu.
-
Siapa yang pertama kali meluncurkan televisi di Indonesia? Indonesia meluncurkan stasiun televisi pertamanya, TVRI, pada tahun 1962.
-
Kapan saham BBRI pertama kali diperdagangkan? Jumat (10/11), saham milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI genap 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
"Kehadiran CCSI di pasar moda! diharapkan akan memberikan nilai tambah yang optimal kepada para stakeholders dan shareholders," ungkap dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/6).
Adapun jumlah saham CCSI yang dilepas dalam IPO yakni sebanyak 200 juta saham baru, atau setara dengan 20 persen modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp250 per lembar saham.
Dana yang dihimpun dari hasil penawaran umum akan digunakan sekitar 93 persen untuk belanja modal, sedangkan sisanya untuk keperluan modal kerja sehubungan dengan rencana perseroan mengembangkan proyek Fiber Optic Submarine cable (FO) yang akan dilaksanakan pada periode 2019-2020.
"IPO ini untuk mendukung strategi pertumbuhan kami dengan melihat prospek industri telekomunikasi nasional yang masih akan memberikan pertumbuhan positif di masa yang akan datang," tandas Peter.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaPerusahaan juga mengembangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan dana hasil IPO yang sebesar Rp179,62 miliar.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaSaham Newport Marine Services ditawarkan pada harga Rp100 per saham dan mengalami oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaPersyaratan ini tertuang dalam Peraturan (Bappebti) No. 8 Tahun 2021 sebagaimana diubah dengan Peraturan No. 13 Tahun 2022.
Baca Selengkapnya