Resmi IPO, MNC Vision Networks Tawarkan Harga Rp240 per Lembar Saham
Merdeka.com - PT MNC Vision Networks menjadi satu dari tiga perusahaan yang mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/7). Penawaran Umum Perdana emiten dengan kode saham IPTV ini ditetapkan sebesar Rp240 per lembar saham.
Harga saham IPTV sempat dibuka memerah -1,67 persen atau minus 4 poin menjadi Rp236 pada saat pembukaan perdagangan di BEI pukul 09.00 WIB. Tak berselang lama, harga saham segera menghijau 9,17 persen atau meningkat 22 poin pada pukul 09.11 WIB.
Komisaris Utama MNC Vision Networks Syafril Nasution menyampaikan, aksi korporasi ini menjadi titik awal bagi perseroan untuk mengembangkan bisnis perseroan ke depan.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa itu saham? Saham merupakan hak yang dimiliki oleh individu atas perusahaan sebagai hasil dari penyerahan modal dalam bentuk investasi. Dalam bentuk fisik, saham biasanya terwujud dalam lembaran kertas yang mencantumkan nama pemilik, yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki bagian dari perusahaan.
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Siapa pemilik PT Salim Ivomas Pratama Tbk? Perusahaan ini merupakan pemain besar dalam industri hulu dan hilir tanaman sawit di Indonesia. Perusahaan ini merupakan produsen minyak goreng dengan merek Bimoli dan margarin Palmia.
-
Kapan saham BBRI pertama kali diperdagangkan? Jumat (10/11), saham milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI genap 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
"IPO ini merupakan titik awal dan komitmen kami untuk dapat mengakses dana publik guna pengembangan usaha ke depan. Ini juga jadi titik awal untuk semakin memberikan layanan berkualitas dan maksimal kepada masyarakat Indonesia," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Adapun penetapan harga Rp240 per lembar saham yang dilakukan IPTV mewakili 3,522 miliar saham baru atau 10 persen dari modal yang dikeluarkan dan disetor perseroan setelah PUP dengan valuasi perseroan pasca penawaran umum sebesar Rp8,45 miliar.
Bersamaan dengan IPO, perusahaan juga menerbitkan waran, di mana setiap saham berhak atas satu waran untuk membeli satu lembar saham perseroan seharga Rp288.
Pasca IPO, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) selaku induk usaha masih mempertahankan 90 persen saham pengendali di IPTV sebelum pelaksanaan waran. Dengan asumsi semua waran dilaksanakan, BMTR akan mengendalikan 80 persen dari perseroan.
Sementara Direktur Utama MNC Vision Networks Ade Tjendra mengatakan, dana tersebut akan digunakan oleh pihaknya untuk pengembangan usaha. Dia juga berharap perusahaannya dapat menguasai pasar tv berbayar di Tanah Air.
"Perseroan percaya akan mempertahankan kepemimpinannya di pasar tv berbayar, fixed broadband dan OTT. Karena layanan kami mencakup seluruh spektrum layanan tv berbayar konvensional hingga digital dengan konten yang superior," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaSaham Newport Marine Services ditawarkan pada harga Rp100 per saham dan mengalami oversubscribed sebanyak 60,51 kali dari jumlah saham yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaCity Vision turut berpartisipasi dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaBRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca Selengkapnya