Resmi IPO, Saham Inocycle Technology dan Arkha Jayanti Persada Kompak Menghijau
Merdeka.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini menyambut kedatangan dua tamu baru yang melakukan Penawaran Umum Perdana (PUP) atau Initial Public Offering (IPO), yakni PT Inocycle Technology Group Tbk dan PT Arkha Jayanti Persada Tbk. Keduanya menjadi perusahaan tercatat ke-29 dan 30 pada 2019.
Dalam pembukaan sesi perdagangan Rabu (10/7) pukul 09.00 WIB, saham kedua emiten tersebut kompak menghijau atau bergerak menguat.
Seperti harga saham PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) yang menghijau 49,6 persen atau naik 124 poin dari harga Penawaran Umum Perdana sebesar Rp250 per lembar saham, menjadi Rp374 per lembar saham.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Karbon Indonesia? Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (29/09) lalu.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Apa yang dimaksud dengan Bursa Karbon Indonesia? 'Bursa karbon adalah sistem perdagangan karbon atau carbon trading atau jual beli kredit karbon yang dimana penyelenggara bursa tersebut adalah BEI melalui indeks IDXCarbon,' katanya.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Siapa yang terlibat di PT Industri Baterai Indonesia? MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC). Kemudian IBC bersama Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd., (CBL) telah menandatangani framework agreement mencakup kegiatan pertambangan bijih nikel hingga industri daur ulang baterai pada 14 April 2022 silam.
Adapun jumlah saham INOV yang ditawarkan dalam IPO ini adalah sebanyak 608 juta saham baru, atau setara dengan 33,624 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Jumlah seluruh nilai penawaran umum mencapai Rp152 miliar.
Pergerakan serupa diikuti PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA), yang menguat 50 persen atau meningkat 118 poin menjadi Rp354 per lembar saham dari harga penawaran Rp236 per lembar saham.
Selama masa Penawaran Umum Perdana ini, emiten melepas sebanyak 500 juta saham baru ke publik, atau setara dengan 25 persen modal disetor dan ditempatkan perseroan
Jumlah seluruh nilai penawaran umum yang diberikan ARKA pada sesi IPO kali ini mencapai sekitar Rp118 miliar.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaAstra International Tbk mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham OLX Indonesia per Juli 2023.
Baca SelengkapnyaBRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca SelengkapnyaDalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaIndonesia Motorcycle Show (IMOS) 2024 berhasil mencuri perhatian yang signifikan dari para penggemar sepeda motor di seluruh Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca Selengkapnya