Resmi melantai di bursa, Electronic City pede sahamnya diminati
Merdeka.com - Perusahaan ritel elektronik PT Electronic City Tbk, sukses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini mendapat kode emitern ECII.
Harga perdana saham ECII dilepas Rp 4.050 per lembar. Selepas pembukaan bursa pertama, awalnya saham ECII dibuka stagnan sama dengan harga awal. Namun pada perkembangan terakhir hingga berita ini dilansir, harga telah mencapai Rp 4.100 per lembar.
Direktur Komersial Electronic City Fery Wiraatmadja menilai, pergerakan harga itu menunjukkan bahwa saham pihaknya dinikmati.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Bagaimana IP memperoleh dana? Melansir dari esi.kemdikbud.go.id, kantor IP ini bisa berdiri berkat dana pinjaman dari H. Van Kol, orang Belanda yang sempat bekerja di Departemen Pekerjaan Umum di Jawa.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa itu Reksa Dana? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
"Total saham yang kita lepas 333,33 juta lembar saham, harga tadi Rp 4.050, sekarang sudah menjadi Rp 4.100, dalam waktu 1 jam permintaan naik. Sehingga kita optimis saham kita diminati market," ujarnya selepas IPO di BEI, Rabu (3/7).
Sejauh ini, saham ECII ditransaksikan 12 kali transaksi dengan volume 291 lot dan memiliki nilai Rp 591 juta. Perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Danareksa menyatakan permintaan saham ECII melebihi penawaran awal alias (oversubscribe). Komposisi pembeli saham ini 70 persen institusi keuangan asing, baru disusul 30 persen investor domestik.
Sebelumnya, rentang harga yang ditawarkan berada di kisaran Rp 4.050 - Rp 5.400 per saham. Hanya saja pada periode book building selama 5-14 Juni lalu, harga saham ditetapkan ke level paling bawah yaitu Rp 4.050 per saham.
Total dana yang diraih ECII dari hasil penawaran perdana saham sekitar Rp 1,34 triliun. Selain itu, perseroan juga akan melaksanakan program employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 2 persen atau setara 6.666.500 saham.
Dana hasil penawaran perdana saham ini antara lain digunakan untuk melunasi pinjaman sekitar 12 persen kepada Bank Victoria sebesar Rp 15 miliar, Bank CIMB Niaga sekitar Rp 75 miliar. Selain itu, dana hasil penawaran perdana saham ini juga untuk biaya pengembangan toko Perseroan sekitar 85 persen dan membiayai modal kerja sekitar 15 persen. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaCity Vision turut berpartisipasi dalam memajukan ekonomi Indonesia melalui literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaPemulihan pasar kripto dari titik rendah pekan lalu menunjukkan tanda-tanda berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaHal ini menyiratkan indikasi positif bahwa aset digital seperti Ethereum memiliki fundamental yang kuat dan prospek jangka panjang yang menjanjikan.
Baca Selengkapnya