Resmi melantai di bursa, saham BTPN Syariah naik 23,08 persen
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah/Perseroan) resmi mencatatkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) pada pagi hari ini. Perusahaan dengan kode saham BTPS tersebut merupakan perusahaan ke-575 yang melantai di bursa pada tahun ini.
Pada pencatatan perdananya tersebut, saham perseroan naik 23,08 persen atau 225 poin ke level ke Rp 1.200. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 7 kali dengan volume sebanyak 421 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 51,2 juta.
Dalam pelepasan saham perdananya ini, perusahaan melepas 770.370.000 saham baru atau 10 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan. Perseroan juga melepas sebanyak 0,35 persen dari jumlah saham yang ditawarkan melalui IPO kepada karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA).
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Apa itu saham? Saham merupakan hak yang dimiliki oleh individu atas perusahaan sebagai hasil dari penyerahan modal dalam bentuk investasi. Dalam bentuk fisik, saham biasanya terwujud dalam lembaran kertas yang mencantumkan nama pemilik, yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki bagian dari perusahaan.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
"Tambah lagi satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan terhitung mulai hari ini saham perusahaan sudah bisa diperdagangkan di seluruh Indonesia dan juga dunia. Mudah-mudahan perusahaan bisa semakin maju," tutur Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/5).
Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawati menyatakan dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk meningkatkan volume pembiayaan terhadap segmen nasabah prasejahtera produktif yang telah menjadi fokus bisnis perseroan selama tujuh tahun terakhir.
"Nasabah kami hanya 2000 keluarga sejahtera, tapi dari jumlah keluarga tersebut sudah berhasil dan mampu membiayai 3000 keluarga dari prasejahtera. Saya ucapkan terima kasih pada BEI dan lembaga penunjang lainnya atas kesempatan berharga pada pagi ini," ujarnya.
"Melalui pencatatan ini, BTPN Syariah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengantarkan BTPN Syariah sampai ke titik ini, terutama kepada nasabah kami. Selanjutnya kami siap menjalankan bisnis secara terbuka," tambah Ratih.
Adapun dalam proses IPO BTPN Syariah ini, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia.
Hingga akhir Maret 2018, total aset perseroan mencapai Rp 9,5 triliun atau tumbuh 24.1 persen dari periode yang sama tahub sebelumnya. Dana pihak ketiga mencapai Rp 6,7 triliun atau tumbuh 18,8 persen.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAset BTN Syariah juga tercatat terus bertumbuh hingga 14,69 persen yoy dari Rp40,35 triliun pada Juni 2022 menjadi Rp46,27 triliun.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaIHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaPresident Director and CEO Indosat, Vikram Sinha dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar saham.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai saham BBRI selaras dengan kinerja BRI yang terus tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPasca publikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI terpantau mengalami koreksi signifikan.
Baca Selengkapnya