Resmi, Telkom operasikan sendiri satelit Telkom 3S
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan pengoperasian Satelit Telkom 3S di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom Cibinong (SPU Cibinong), Senin (17/4). Satelit ini telah sukses meluncur pada 15 Februari lalu di Kourou, French Guiana.
Dalam acara peresmian ini, Menteri Rini didampingi langsung oleh Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Alex J. Sinaga. Menteri Rini mengapresiasi usaha Telkom yang telah berhasil mengoperasikan Telkom 3S.
"Dengan beroperasinya Telkom 3S, saya berharap Telkom semakin berperan aktif dalam menopang kemajuan industri nasional, mendukung konektivitas bangsa Indonesia, dan mempermudah komunikasi di seluruh pelosok negeri," ujar Menteri Rini.
-
Bagaimana Telkom melakukan transformasi? Telkom terus melanjutkan langkah transformasi melalui inisiatif Five Bold Moves (5BM) yang terdiri dari Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.
-
Siapa yang mendorong Telkom? Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong seluruh perusahaan BUMN untukterus menerapkan prinsip keterbukaan informasi dan program keberlanjutan demi terciptanya tata kelola perusahaan yang baik.
-
Mengapa Telkom mendapat penghargaan? Sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya terkait pengelolaan komunikasi dan program keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dianugerahi empat penghargaan oleh Kementerian BUMN dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.
-
Bagaimana Telkom memajukan konektivitas digital? 'Inisiatif kabel bawah laut ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memajukan konektivitas digital di Indonesia. Fokus kami adalah memberikan latensi ultra rendah, rute unik dan akses langsung dari data center ke data center, yang kami yakini sebagai langkah signifikan menuju masa depan konektivitas digital di wilayah ini,' ungkap CEO Telin Budi Satria Dharma Purba.
-
Apa yang di bangun Telkom? Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Singtel mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) baru yang menghubungkan Singapura dan Batam, Indonesia, yang berada dalam Konsorsium INSICA (Indonesia Singapore Cable System) yang baru dibentuk.
-
Bagaimana kinerja Telkom di tahun 2023? Tahun 2023 menjadi tahun yang menantang bagi Telkom di tengah transformasi yang terus digerakkan. Alhamdulillah, Telkom mencatatkan kinerja cukup baik yang tentunya ini tidak lepas dari dukung karyawan dan seluruh stakeholder yang terlibat. Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan para stakeholder kepada Telkom untuk terus memberikan kontribusi terbaik serta mampun tumbuh berkelanjutan,' jelas Ririek.
Direktur Utama Telkom, Alex J. Sinaga mengatakan, Telkom secara penuh telah mengelola Satelit Telkom 3S seusai ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima pada Kamis lalu (6/4). "Pengelolaan Satelit Telkom 3S telah resmi dialihkan dari perusahaan pembuat satelit Thales Alenia Space (TAS) kepada Telkom. Selain itu, Telkom 3S juga telah berhasil melewati proses pembebanan transponder tanpa gangguan di pelanggan," jelas Alex.
Perjalanan Satelit Telkom 3S dari peluncuran hingga berbagai prosedur pengujian sukses dilalui sesuai rencana. Dua minggu setelah meluncur, Telkom 3S menjalankan uji transponder C-Band di orbit transit 135.5° Bujur Timur (BT). Pengetesan tersebut berjalan lancar tanpa degradasi. Setelah itu, proses drifting dari orbit transit menuju orbit 118° BT juga dilaksanakan sesuai jadwal tanpa anomali.
Hingga awal April 2017, Telkom 3S juga berhasil melalui pengetesan transponder Extended C-Band dan Ku-Band secara normal juga tanpa degradasi.
Telkom 3S memiliki kapasitas total 42 transponder atau setara 49 Transponder Equivalent (TPE) yang terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE), dengan jangkauan seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, serta sebagian wilayah Asia Timur.
Seluruh infrastruktur telekomunikasi yang telah dibangun oleh Telkom, di antaranya kabel laut fiber optic, jaringan terestrial, ditunjang dengan sistem komunikasi satelit, diharapkan dapat memperkuat kemajuan ekonomi digital nasional serta mendukung pemerintah dalam membangun masyarakat digital Indonesia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satelit Merah Putih 2 sukses mengangkasa dari Cape Canaveral, Florida pada Selasa (20/2) pukul 15.11 waktu setempat atau Rabu (21/2) pukul 03.11 Waktu Indonesia
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Rabu (21/2).
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaIni keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis berbasis Starlink.
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaStarlink tak bisa melenggang begitu saja di Indonesia tanpa syarat yang harus dipenuhi.
Baca SelengkapnyaLaporan langsung Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Darojatun di Florida, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLayanan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), badan usaha, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaTelkom berhasil memenangkan tiga kategori sekaligus.
Baca SelengkapnyaLayanan Direct to Cell akan segera dilakukan oleh Starlink.
Baca SelengkapnyaBTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.
Baca Selengkapnya