Restrukturisasi Kredit Diperpanjang Dinilai Mampu Perbaiki Kinerja Perbankan
Merdeka.com - Kepala Ekonom Bank CIMB Niaga, Adrian Panggabean menilai, perpanjangan kebijakan restrukturisasi pinjaman akan memperbaiki outlook perbankan nasional. Diketahui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit dari yang semula berakhir di Maret 2021 menjadi Maret 2022.
"Perpanjangan kebijakan restrukturisasi pinjaman dari sebelumnya berakhir Maret 2021 menjadi Maret 2022 kemungkinan akan memperbaiki outlook perbankan nasional," papar Adrian kepada wartawan, Jakarta, Rabu (28/10).
Dia melanjutkan perpanjangan restrukturisasi potensial memberikan napas kepada debitur yang terdampak PSBB. Sehingga kualitas kredit tidak memburuk, termasuk di dalam stimulus lanjutan.
-
Apa target BRI untuk kredit yang direstrukturisasi? Seiring geliat pelaku UMKM yang terus meningkat, salah satu bank terbesar tanah air, BRI menargetkan kredit yang direstrukturisasi perseroan kembali menjadi single digit dari total jumlah portofolio kredit pada tahun 2025, atau sama seperti kondisi sebelum krisis akibat pandemi melanda.
-
Kapan BRI mencapai puncak kredit restrukturisasi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
"Ini adalah pengecualian perhitungan aset berkualitas rendah (loan at risk) dalam penilaian kesehatan bank dan juga penundaan implementasi Basel III," kata dia.
Selain itu cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dari perbankan yang cenderung meningkat dalam enam bulan terakhir tetap menunjukkan kehati-hatian pengelolaan kredit. Adanya kebijakan ini membuat Bank CIMB Niaga untuk melakukan revisi perkiraan pertumbuhan kredit tahun ini hingga tahun depan.
"Perpanjangan ini mendorong kami untuk merevisi perkiraan pertumbuhan kredit 2020 dan 2021 dan merevisi turun angka NPL perbankan dan juga merevisi naik angka rasio kecukupan modal," kata dia.
Likuiditas perbankan yang melimpah juga membuka peluang kenaikan pertumbuhan kredit dan perbaikan kualitas kredit. Adrian memperkirakan pertumbuhan kredit Bank CIMB Niaga tumbuh 2 persen tahun 2020.
"Pertumbuhan kredit perbankan kami perkirakan tumbuh 2 persen di tahun 2020, naik dari prediksi kami sebelumnya yaitu 0 persen," kata dia.
Dalam dua bulan terakhir, likuiditas neto di pasar interbank yang rata-rata sekitar Rp 230 triliun per hari. Sejak Januari 2020 kepemilikan bank pada obligasi pemerintah naik hampir Rp 600 triliun. Hanya saja kebijakan PSBB membuat kemampuan pemberian kredit tertahan.
"Ini mencerminkan kemampuan pemberian kredit yang besar yang sayangnya masih tertahan oleh PSBB," kata dia.
Sementara itu, terkait NPL gross di akhir tahun diperkirakan berada di 3,4 persen. Lebih rendah dari prediksi sebelumnya yakni 4,5 persen. Sedangkan tingkat kecukupan modal perbankan (CAR) diperkirakan akan berada pada 24 persen. Lebih baik dari estimasi sebelumnya yakni 18 persen.
Dia menambahkan kasus PKPU dari lima pengadilan niaga di Indonesia di antaranya 297 kasus di tahun, di mana 114 di antaranya pailit. Lalu tahun 2019 ada 425 kasus dengan 124 diantaranya kasus pailit. Sedangkan hingga pertengahan September 2020, ada 415 kasus. Sebanyak 50 kasus pailit dan 36 kasus diajukan bank.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi meminta restrukturisasi kredit terdampak pandemi kembali diperpanjang sampai tahun 2025.
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan proyeksi laba perbankan masih dapat tumbuh secara berkelanjutan, terutama setelah adanya kebijakan relaksasi moneter berupa penurunan BI Rate.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit perbankan melanjutkan tren pertumbuhan sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKebijakan restrukturisasi kredit bertujuan meringankan beban debitur yang terdampak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaSecara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi
Baca SelengkapnyaBeberapa parameter keuangan tumbuh positif pada posisi Juli 2024.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.
Baca SelengkapnyaProyeksi tersebut didorong oleh keyakinan bahwa permintaan KKB akan meningkat di triwulan IV-2024 seiring dengan banyaknya promo dan diskon akhir tahun.
Baca Selengkapnya