Revaluasi aset bank BUMN tambah penerimaan pajak Rp 10,6 triliun
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengungkapkan bahwa setelah diberlakukannya Paket Kebijakan Ekonomi jilid V mengenai fasilitas pengurangan tarif pajak untuk revaluasi aset, penerimaan pajak bertambah sebesar Rp 20,14 triliun. Angka tersebut didapat dari perusahaan swasta, wajib pajak perorangan yang membukukan keuangan, dan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Meski begitu, Plt Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Ken Dwijugiasteadi tidak menyebut secara rinci nama-nama perusahaan beserta besarannya yang melakukan revaluasi aset.
"Rp 20 triliun itu Rp 10 triliun dari BUMN, Rp 9 triliun dari swasta, dan Rp 0,007 triliun atau Rp 7 miliar dari orang pribadi. Perusahaan tidak saya perinci, yang jelas BUMN itu beberapa bank jumlahnya Rp 10,6 triliun," kata Ken di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin (11/1).
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Apa manfaat pajak untuk ekonomi Sumut? Pajak dapat digunakan untuk mengatur aktivitas ekonomi dengan memberikan insentif melalui berbagai pajak seperti pajak penjualan, pajak pertambahan nilai, dan lain sebagainya. Hal ini dapat membantu mengendalikan inflasi dan mengurangi dampak ketimpangan sosial.
-
Bagaimana Jasa Raharja meningkatkan pendapatannya di tahun 2022? Di sisi pendapatan, Jasa Raharja berhasil menorehkan kinerja positif dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,94 persen yakni Rp5,9 triliun pada tahun 2021, menjadi Rp6,4 triliun di tahun 2022.
Sementara, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan mendorong beberapa perusahaan melakukan revaluasi aset di 2016 ini.
"Yang bisa kita lakukan tetap melakukan kampanye ke perusahaan-perusahaan. Karena ada BUMN yang belum sempat revaluasi pada akhir tahun. Jadi target kita banyak perusahaan yang ingin tapi belum sempat revaluasi di 2015, jadi revaluasi di 2016," katanya.
Dia menekankan bahwa revaluasi aset sendiri bukan merupakan paksaan hingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Justru akan membawa keuntungan karena memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menambah aset.
"Perusahaan yang melakukan revaluasi aset akan dapat untung meski bukan cash. Melainkan aset akan nambah dan ekuitas akan nambah. Kalau semua itu nambah maka kemampuan dia berhutang juga nambah jadi kesempatan ekspansi lebih besar. Struktur keuangan lebih sehat, negara dapat untung karena dapat pemasukan," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kuartal II-2024, pihaknya sudah menggunakan Rp119,75 miliar dari pagu anggaran Rp 284,36 miliar.
Baca SelengkapnyaDari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaErick menyebut capaian ini tak lepas dari program Transformasi BUMN yang terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Baca SelengkapnyaKinerja penerimaan pajak daerah mencapai Rp154,05 triliun hingga Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAPBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaDasco juga mengonfirmasikan jika setoran pajak tahun 2025 telah menghitung kenaikan PPN sebesar 12 persen.
Baca Selengkapnya