Rezim devisa bebas bikin Rupiah di titik terendah sejak krisis 1998
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah kini berada di level Rp 13.300 dan tercatat sebagai titik terendah sejak krisis moneter 1998. Meski begitu, pemerintah dengan santainya menanggapi pelemahan Rupiah.
Pemerintah dan Bank Indonesia selalu menggunakan alasan sama menanggapi makin lemahnya nilai tukar Rupiah. Apalagi kalau bukan kondisi perekonomian global yang membuat Rupiah tak berdaya terhadap dolar Amerika.
Ekonom Senior INDEF Didin S Damanhuri mengatakan merosotnya nilai tukar Rupiah bukan hanya dipengaruhi dari faktor eksternal atau kebijakan bank sentral AS atau The Fed menaikkan suku bunganya. Penerapan rezim devisa bebas jadi alasan utamanya. Banyak devisa hasil ekspor (DHE) yang diparkir di bank luar negeri.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kenapa Redenominasi Rupiah belum diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Sesungguhnya, pada 2012 pemerintah sudah merevisi penerimaan devisa hasil ekspor melalui PBI (Peraturan Bank Indonesia) Nomor 14/11/PBI/2012 dari PBI Nomor 13/20/PBI/2011 tentang Penerimaan Devisa Hasil Ekspor dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri.
Namun aturan itu sama sekali tidak mengubah sistem devisa bebas menjadi sistem devisa control (capital control). "Ini karena pemberlakuan rezim devisa bebas yang sudah tidak relevan," ujar dia di Jakarta, Rabu (10/6).
Menurut dia, devisa hasil ekspor yang disimpan di luar negeri tidak dapat memperkuat likuiditas keuangan dalam negeri. Dia memperkirakan devisa hasil ekspor USD 150 miliar saja bisa membuat nilai tukar Rupiah menguat, di bawah Rp 11.000 per dolar AS.
"Devisa hasil ekspor bisa kuatkan Rupiah kalau Indonesia melakukan seperti yang dilakukan di India dan Brasil," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaPasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaTanpa ada konflik Iran vs Israel, rupiah sudah mengalami depresiasi 3,22 persen.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca Selengkapnya