Rhenald Kasali soroti perubahan era digital dalam buku barunya
Merdeka.com - Perkembangan teknologi digital membawa dampak pada perubahan perekonomian di Indonesia, sehingga momen tersebut harus dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Pakar manajemen perubahan Rhenald Kasali mengatakan, hampir segala lini kegiatan manusia telah mengalami pergeseran, dari kegiatan konvensional beralih ke sistem digital.
Tidak terkecuali pada kegiatan perekonomian ditandai dengan munculnya pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi digital. Hal ini merupakan kajian yang dibukukan dengan judul The Great Shifting.
-
Kapan teknologi mulai mengubah pola pikir dan kepribadian manusia? Globalisasi teknologi yang cepat dan intens telah memicu terjadinya perubahan sosial dan budaya yang signifikan.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Kapan teknologi mulai mengubah pekerjaan? Dalam beberapa tahun terakhir, mesin dan otomatisasi semakin menggantikan peran manusia dalam berbagai sektor pekerjaan.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
-
Bagaimana teknologi mengubah interaksi? Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan instan telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain.
"Banyak orang mengatakan dunia memasuki era new normal. Tapi apa konkretnya new normal dalam kehidupan baru?" kata Rhenald, dalam peluncuran buku terbarunya, The Great Shifting di Rumah Perubahan, Bekasi, Sabtu (21/7).
Dampak dari peralihan perekonomian konvensional ke sistem digital sudah mulai terbukti dengan tutupnya gerai-gerai perbelanjaan konvensional. Dia pun membantah, fenomena penutupan gerai yang terjadi belakangan ini akibat dari penurunan daya beli.
Rhenald pun menyebutkan, saat gerai konvensional mengalami gulung tikar, di sisi lain kegiatan pengiriman barang meningkat. Kondisi ini dialami perusahaan jasa pengiriman barang yang menunjukkan kegiatan transaksi tetap berjalan.
"Ketika pendapatan masyarakat meningkat, sejumlah produk akan menjadi barang inferior. Dan ini menunjukkan kegagalan para CEO dalam membaca shifting dan terperangkap dalam a blame trap karena terlalu percaya pada pernyataan pelemahan daya beli," tuturnya.
Menurut Rhenald, peralihan tersebut tidak bisa diredam, namun mengikuti perkembangannya dan memperbaiki kebijakan yang telah dibuat sebelumnya. Jika tidak maka akan ditinggalkan konsumen.
"Jangan mereduksi shifting dalam dunia online seakan beralih dari Matahari ke online, itu kecil, para pengusaha regulator harus belajar ini distrupsi rill, memperbaiki kalau tidak mau punah, melakukan shifting," tandasnya.
Reporter : Pebrianto Ekowicaksono
Sumber : Liputan6
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anwar Sanusi menegaskan Perencana Kemnaker juga harus memahami perubahan siklus kebijakan publik di era digital.
Baca SelengkapnyaAdanya globalisasi teknologi membawa dampak signifikan bagi kehidupan manusia, baik itu yang baik maupun yang buruk.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaRenald Kasali yang merupakan guru besar ekonomi Universitas Indonesia itu menyebutkan saat ini dunia mengalami disrupsi.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaDi tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.
Baca Selengkapnya