RI Butuh Rp40 T Penuhi Cadangan Pangan, Erick Thohir Mohon Bunga Pinjaman Murah
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghitung, Indonesia butuh pinjaman dana sekitar Rp 40 triliun agar bisa punya kekuatan dalam menguasai cadangan pangan. Nantinya, pinjaman dari bank Himbara ini akan diserahkan kepada Perum Bulog selaku stabilisator, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias RNI sebagai offtaker sesuai mekanisme pasar.
Namun, Erick tak ingin penugasan itu membebani keuangan perusahaan BUMN bersangkutan. Oleh karenanya, dia berharap DPR RI bisa bantu merealisasikan uang pinjaman tersebut dengan pengenaan bunga murah.
"Angka-angkanya sudah kita usulkan. Kalau kita mau punya stok pangan secara menyeluruh, kurang lebih Bulog sebagai stabilisator perlu uang mungkin Rp 20 triliun lebih, Rp 24 triliun. Lalu RNI perlu uang mungkin Rp 16 triliun sebagai offtaker," jelasnya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (13/2).
-
Ke mana BNI salurkan kredit BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kenapa BNI bermitra dengan Ringkas? Dalam kemitraan ini, BNI dan Ringkas berkolaborasi dalam program BNI Griya untuk memberikan solusi melalui kredit pemilikan rumah (KPR) yang fleksibel dan kompetitif kepada pelanggan Ringkas.
-
Siapa yang dibantu oleh Bank BRI? Ketua Klaster Jambu Biji Tanwiedjie, Suyanto, mengatakan bahwa ketika memulai bertani jambu kristal masyarakat desa kerap mengandalkan Bank BRI untuk permodalan usaha.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
"Tapi ini bukan uang hilang, tapi pinjaman dengan bunga murah. Ini mohon dukungan dari Komisi VI bisa komunikasi dengan Komisi XI," pinta Erick Thohir.
Erick lantas menceritakan Program Makmur yang dicetus pada 2021 silam yang telah berhasil mendongkrak produktivitas dan pendapatan petani dari berbagai komoditas. Akan tetapi, BUMN untuk beberapa komoditas semisal kopi dan jagung masih berkolaborasi dengan swasta sebagai bagian dari offtaker.
Sebab, Erick sadar perusahaan milik negara tidak punya kedalaman dana untuk menguasai industri pangan seperti swasta. "Kita minta support pendanaan murah sebagai offtaker. Tidak mungkin kita ditugaskan sebagai offtaker tapi dengan pendanaan commercial bank, sangat tidak mungkin," tegas Erick Thohir.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir gencar menggelar program pasar murah di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaTak hanya di Indonesia, Erick klaim kenaikan harga beras juga terjadi di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengatakan Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton.
Baca SelengkapnyaErick menyebut salah satu poin utama yang dibahas adalah inisiatif pendirian Satuan Pelayanan Gizi (SP).
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaErick menekankan bahwa kebijakan impor yang akan ditempuh pemerintah melalui Perum Bulog akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaErick Thohir ingin membentuk holding sektor pupuk dan pangan.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah masih memiliki utang kepada sebesar Rp2,6 triliun yang belum dibayar sejak 2020.
Baca SelengkapnyaUchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaSonya mengatakan, Bulog belum mendapat arahan lebih lanjut dari kepemimpinan direktur utama yang baru yakni Wahyu Suparyono.
Baca SelengkapnyaSelain Bulog, Jokowi juga mendorong ekspansi PT Pertamina (Persero) ekspansi ke Brasil. Dengan tujuan untuk mendapat tebu sebagai bahan bioetanol.
Baca SelengkapnyaPMN tersebut akan dialokasikan untuk 10 komoditas pangan yang terdiri dari daging sapi, daging ayam, telur ayam dan lainnya.
Baca Selengkapnya