Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

RI-Jepang Kerja Sama Tangani Isu Lingkungan

RI-Jepang Kerja Sama Tangani Isu Lingkungan Luhut Panjaitan. ©2017 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan melaksanakan Pertemuan Bilateral Tingkat Menteri dengan Menteri Lingkungan Jepang Koizumi Shinjiro dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar secara virtual.

Pertemuan ini diadakan untuk membahas berbagai kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang, khususnya dalam hal pengelolaan sampah, penanganan sampah laut, penanganan pencemaran air di Sungai Citarum, dan isu perubahan iklim.

Luhut memaparkan bagaimana selama ini Indonesia dan Jepang sudah bekerja sama untuk menangani permasalahan mengenai lingkungan, terutama di bidang pencemaran lingkungan dan penanganan sampah laut proses yang sudah mulai terbangun di tahun 2019.

"Kerja sama dengan pihak Jepang sudah kita laksanakan saat pertemuan G20 di Osaka, Jepang pada tahun 2019. Sejak saat itulah, kita terus untuk berkomunikasi dalam hal penanganan isu lingkungan di Indonesia secara lebih intensif dengan Jepang," ujar Menko Luhut dalam pernyataannya, Jumat (19/2).

Dia menjelaskan, usaha pemerintah Indonesia menangani isu lingkungan seperti penanganan sampah laut telah berjalan dan dibuktikan dengan menerbitkan kebijakan. "Kebijakan ini merupakan Peraturan Presiden (PP) Nomor 83 Tahun 2018 yang melibatkan 16 kementerian atau lembaga terkait, untuk menyinergikan kegiatan yang berkontribusi pada penanganan sampah laut tersebut. Ditargetkan pada tahun 2025, penanganan sampah di laut sudah mencapai angka 70 persen," tambahnya.

Pengelolaan sampah di laut sudah seharusnya dilakukan secara sinergi, mulai dari hulu ke hilir. Untuk itu, diperlukan penanganan pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) karena limbah. Ini juga menjadi salah satu solusi adanya proses penanganan sampah di laut yang sinergi dari hulu ke hilir. Salah satu contohnya adalah penanganan pencemaran di DAS Sungai Citarum.

"Kami sudah melakukan berbagai kebijakan dan menjalankan berbagai program mulai dari 2018 sampai tahun 2020. Kami telah berhasil mengurangi kebocoran sampah ke laut dari sungai sebesar 15 persen berkat program seperti penanganan DAS di kawasan Sungai Citarum," jelasnya.

Dia menambahkan, bahwa DAS yang tercemar oleh limbah perlu mulai diolah. Melalui kerja sama Indonesia dan Jepang mengenai Waste to Energy (WTE) sejak tahun 2017, adanya limbah yang menjadi polutan di DAS mulai diolah.

Sedangkan pihak Jepang sudah mulai merealisasikannya dengan Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan (PSEL). PSEL ini dibangun oleh pihak Jepang melalui JICA yang telah melakukan kajian dalam upaya agar PSEL Legok Nangka di Jawa Barat, dapat menjadi contoh pengimplementasian PSEL bagi daerah lain.

"Kami bersyukur dengan adanya proyek fasilitas pengolahan limbah bersama pemerintah Indonesia dan Jepang melalui JICA di Legok Nangka. Fasilitas pengolahan limbah memang sangat dibutuhkan dan sangat efektif untuk menanggulangi sampah laut, mempromosikan ekonomi berkelanjutan, dan mengurangi kebocoran sampah plastik dari sungai ke laut. Dengan ini, kita mampu sedikit demi sedikit menanggulangi bahaya dari perubahan iklim. Ini merupakan proses, tetapi dengan adanya komunikasi yang konstan dengan pemerintah Indonesia, maka kami sangat positif untuk terus bekerja sama mengenai isu lingkungan," kata Menteri Koizumi.

Pemerintah Jepang memiliki komitmen yang kuat dalam hal menanggulangi perubahan iklim, dimana hal ini dilakukan melalui kebijakannya untuk mewujudkan carbon neutral. Pada sisi yang sama, Indonesia pun memiliki komitmen yang sama dan diimplementasikan melalui adanya regulasi tentang penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (carbon credit) untuk pencapaian penurunan emisi karbon nasional dan pengendalian emisi karbon dalam pembangunan

"Ini penting mengingat Indonesia memiliki 75-80 persen carbon credit dunia yang berasal dari hutan, mangrove, gambut, padang lamun dan terumbu karang. Kami telah mencanangkan target rehabilitasi ekosistem mangrove seluas 620.000 hektar pada periode 2021-2024 dengan dukungan multi stakeholders. Semua ini dilakukan dengan dasar komitmen kami untuk menurunkan emisi karbon nasional dan dalam pembangunan," timpal Menko Luhut.

Di akhir paparannya Menko Luhut mengajak pemerintah Jepang untuk berkolaborasi dalam menangani berbagai macam isu lingkungan, mengingat Jepang memiliki rekam jejak yang baik dalam hal menangani isu seperti ini. Dalam hal ini, komitmen tersebut adalah untuk turut menjaga peningkatan suhu global.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo dan Menhan Jepang Bahas Pertukaran Kadet serta Indo-Pasifik
Prabowo dan Menhan Jepang Bahas Pertukaran Kadet serta Indo-Pasifik

Prabowo optimistis kerja sama pertahanan dua negara dapat terus meningkat

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Akrab Prabowo Subianto Saat Bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Menhan Minoru Kihara di Tokyo
FOTO: Momen Akrab Prabowo Subianto Saat Bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Menhan Minoru Kihara di Tokyo

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, melanjutkan kunjungannya ke Jepang setelah dari China.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Dorong Sinergi Indonesia-Jepang di Berbagai Sektor
Puan Maharani Dorong Sinergi Indonesia-Jepang di Berbagai Sektor

Menurutnya, hubungan bilateral ini dapat memperkuat perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
LIVE VIDEO: Keras Menko Luhut Rapat dengan Banggar di DPR
LIVE VIDEO: Keras Menko Luhut Rapat dengan Banggar di DPR

Dalam rapat juga dihadiri Menkopolhukam Hadi Tjahjanto dan Menko PMK Muhadjir Effendy.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Jokowi dan PM Jepang Bahas soal Kondisi Palestina Hingga Kerja Sama Proyek MRT
Pertemuan Jokowi dan PM Jepang Bahas soal Kondisi Palestina Hingga Kerja Sama Proyek MRT

Kepada PM Kishida, Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengupayakan genjatan senjata permanen di jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Bangga Patung Jenderal Besar Soedirman Berdiri Kokoh di Kemhan Jepang
VIDEO: Prabowo Bangga Patung Jenderal Besar Soedirman Berdiri Kokoh di Kemhan Jepang

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Jepang.

Baca Selengkapnya
Ada Cerita di Balik Dasi Kuning Jokowi saat Berkunjung ke Jepang
Ada Cerita di Balik Dasi Kuning Jokowi saat Berkunjung ke Jepang

Jokowi memadukan dasi kuning dengan jas serta celana bewarna biru gelap dan kemeja putih.

Baca Selengkapnya
ISF 2024, Anak Buah Luhut Beberkan Cara Efektif Selesaikan Masalah Perubahan Iklim
ISF 2024, Anak Buah Luhut Beberkan Cara Efektif Selesaikan Masalah Perubahan Iklim

Tanpa kolaborasi, investasi, riset, dan teknologi, serta pembiayaan maka permasalahan perubahan iklim tidak bisa diselesaikan begitu saja.

Baca Selengkapnya
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Bertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi

Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Sekjen Kemnaker Temui Gubernur Prefektur Miyagi, Tindaklanjuti Pelaksanaan MoC Bidang Ketenagakerjaan
Sekjen Kemnaker Temui Gubernur Prefektur Miyagi, Tindaklanjuti Pelaksanaan MoC Bidang Ketenagakerjaan

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya Makna Dasi Kuning saat Kunjungan ke Jepang, Dijawab Tersenyum Sambil Angkat Alis
Jokowi Ditanya Makna Dasi Kuning saat Kunjungan ke Jepang, Dijawab Tersenyum Sambil Angkat Alis

Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan ASEAN

Baca Selengkapnya
Menteri Perindustrian Ingin Masyarakat Indonesia Banyak yang Punya Mobil
Menteri Perindustrian Ingin Masyarakat Indonesia Banyak yang Punya Mobil

Rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya