Ridwan Kamil: Masak turun kereta cepat di stasiun terus naik ojek
Merdeka.com - Walikota Bandung, Ridwan Kamil menunggu aksi pemerintah pusat untuk memberi nilai lebih kepada Kota Bandung dalam rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sosok yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku sudah menyampaikan usulan kepada Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah membangun konektivitas dari stasiun kereta cepat di Bandung menuju ke pusat Kota Bandung.
Konektivitas tersebut diusulkan Emil untuk dibangun oleh Konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
-
Kenapa rel kereta api dibangun di Bandung? Agar mudah diangkut dengan biaya murah dan jarak yang dekat, pemerintah melalui perusahaan jawatan kereta api membangun jalur rel.
-
Kenapa Raffi Ahmad mencoba kereta cepat Jakarta Bandung? Proyek kereta cepat Jakarta Bandung akhirnya selesai digarap.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Kapan Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai beroperasi komersial? Jadwal Kereta Cepat Jakarta Bandung akan beroprasi secara komersial mulai 1 Oktober 2023.
-
Kapan Stasiun Bandung dibangun? Mengutip Wikipedia, Stasiun Bandung yang dibangun tahun 1884 ini punya gaya khas Eropa kental.
-
Bagaimana cara mendapatkan tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung? Sementara itu, untuk pemesanan tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung secara online dapat dilakukan melalui aplikasi KAI atau online.
"Itu kan proyek pemerintah. Saya hanya menunggu benefitnya, saya sudah meminta Pak Jokowi untuk menyambungkan agar koneksi ke Kota Bandung-nya disekaliguskan oleh konsorsium. Karena kalau kereta cepat beres di stasiun, masa turun di sawah terus naik ojek kan? Biar canggih naik LRT," tutur Emil di Indonesia Summit 2016, di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (25/2).
Kenapa harus konsorsium yang mengerjakan? Emil beralasan, apabila pengerjaan dilakukan oleh perusahaan yang berbeda dengan menerapkan teknologi yang juga berbeda, maka akan ada hambatan di kemudian hari.
"Kalau yang ngerjain beda teknologi kan enggak nyambung, maka akan disiapkan Perpres agar yang mengerjakan LRT sama dengan yang mengerjakan kereta cepat," imbuh Emil.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Kereta Cepat Whoosh memiliki 4 stasiun yakni Halim-Jakarta, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.
Baca SelengkapnyaRK yakin warga Jakarta bisa lebih produktif dan hidupnya lebih sehat karena aktivitasnya tidak habis waktu di jalan dengan adanya perumahan vertikal itu.
Baca SelengkapnyaKA Perkotaan Bandung dipilih menjadi salah satu proyek yang ditawarkan mengingat perannya sangat strategis menghubungkan layanan Kereta Cepat Whoosh.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil ingin mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) demi mengatasi masalah kebutuhan perumahan untuk masyarakat Jakarta.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan sebuah sistem agar masyarakat terdorong menggunakan transportasi publik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kereta api jalur Timur-Barat sudah tersedia dan memerlukan beberapa perbaikan.
Baca SelengkapnyaUntuk menangani masalah kemacetan, RK akan memperbanyak rumah murah di tengah kota
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung memang bertujuan untuk mengurangi kemacetan di dua kota tersebut.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Ridwan Kamil menjelaskan butuh 2 ideologi mengatasi kemacetan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSoft launching stasiun Tanah Abang yaitu penambahan jalur, peron, dan integrasi antarmoda.
Baca SelengkapnyaJokowi memulai perjalanan dari Stasiun KCJB Halim menuju Stasiun Padalarang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Rabu (13/9).
Baca Selengkapnya