Riset Berikan Status Decacorn, ini Respons GO-JEK
Merdeka.com - Lembaga riset internasional, CBInsights menyatakan GO-JEK telah memiliki valuasi USD 10 miliar. Artinya GO-JEK sudah berhak menyandang status decacorn. Ini terungkap dalam riset terbaru CBInsights bertajuk 'The Global Unicorn Club'.
Sebagai informasi, decacorn adalah julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas USD 10 miliar atau setara Rp 140 triliun. CBInsights menghitung saat ini baru ada 19 startup decacorn di dunia. Decacorn terbanyak berasal dari AS (Amerika Serikat).
Chief of Corporate Affairs GOJEK Group, Nila Marita, mengaku pihaknya pun baru mendengar mengenai kabar tersebut. "Kami baru mendengar mengenai kabar tersebut dan bersyukur ada lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan kami dalam meningkatkan nilai perusahaan, tanpa kami perlu membuat pengumuman," kata dia, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/4).
-
Apa penghargaan yang diterima Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek mendapat penghargaan? Penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Kenapa Gojek memberikan penghargaan? 'Gojek berterima kasih dan sangat mengapresiasi kebaikan hati Bapak Nurahman dengan penghargaan Driver Jempolan. Program Driver Jempolan yang digulirkan secara berkelanjutan oleh Gojek untuk terus mendorong mitra driver Gojek agar memberikan pelayanan terbaik dan saling menginspirasi dalam kebaikan.
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
-
Kenapa Gojek menyediakan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara pajak gerobak dihitung? Uniknya, besaran pajak didasarkan pada jenis roda yang dipakai pada masa itu, yakni roda karet Rp17,50 rupiah, roda mati (non pompa) Rp25 rupiah dan ban besi Rp25 rupiah.
Dia mengatakan kesuksesan layanan platform on-demand GO-JEK tercermin dari semakin kuatnya minat dan kepercayaan investor terhadap misi, pertumbuhan serta dampak ekonomi dan sosial GO-JEK yang semakin besar dari waktu ke waktu.
"GO-JEK memiliki pangsa pasar tertinggi diantara penyedia layanan e-commerce dilihat dari rata-rata pengguna aktif aplikasi per minggu (Weekly Active Users), berdasarkan data dari sebuah platform global yang menganalisis penggunaan aplikasi mobile sedunia," jelas dia.
Jumlah Weekly Active Users GO-JEK bahkan 55 persen lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi sejenis di Indonesia, berdasarkan data dari platform analisa yang sama.
"GO-JEK bukan hanya berfokus untuk terus menjadi pilihan utama dan memberikan layanan terbaik bagi para pengguna di Indonesia, tetapi juga untuk membawa harum nama bangsa dengan menjadi pemain terdepan di pasar Asia Tenggara," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unicorn adalah sebutan yang dipakai untuk perusahaan besar dengan nilai valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp140 triliun.
Baca SelengkapnyaDuit investasi dari investor itu, akan dilakukan untuk beragam pengembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaMelalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaMeski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaNamun investor juga menuntut model bisnis yang jelas dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaHingga 29 Februari 2024, tercatat transaksinya sebesar 501.910 ton Co2 ekuivalen.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Forbes.com, 13 negara dan beberapa wilayah masuk dalam katagori tersebut.
Baca SelengkapnyaIDSurvey untuk dapat mewujudkan Big Five di Asia Pasifik, agile menciptakan inovasi berkelanjutan.
Baca Selengkapnya