Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Riset: Kinerja Lippo Karawaci Tetap Solid di Tengah Pandemi Covid-19

Riset: Kinerja Lippo Karawaci Tetap Solid di Tengah Pandemi Covid-19 Bursa Saham. REUTERS/Daniel Munoz

Merdeka.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat selama kuartal I-2020 kinerja perusahaan tetap solid meski dihadapkan dengan pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Perusahaan bahkan tercatat sebagai properti yang memiliki kinerja paling kinclong di banding pengembang lain.

Laporan Properti Indonesia yang dikeluarkan oleh Citi Research pada 16 April 2020 mencatat, penjualan properti LPKR selama kuartal pertama 2020 merupakan yang tertinggi dibanding pengembang lain. Hal itu didukung keberhasilan LPKR dalam menjual berbagai proyek properti baru, juga kecepatan dan ketepatan waktu pengerjaan proyek.

"LPKR melaporkan pencapaian pra-penjualan 1Q20 yang terkuat karena keberhasilan peluncuran produk baru dan percepatan pembangunan proyek-proyeknya," tulis Citi Research seperti dikutip dalam keterangannya, Senin (20/4).

Orang lain juga bertanya?

Citi Research mencatat, pada kuartal II-2020, memang akan menjadi tantangan pengembang properti karena wilayah Jabodetabek akan menerapkan kebijakan pembatasan aktivitas yang lebih ketat, juga persiapan memasuki bulan Ramadan. Citi Research juga menyebut bahwa Covid-19 telah menyebabkan permintaan lebih lambat dan menunda peluncuran produk baru.

Kinerja kinclong LPKR dengan kenaikan year on year mencapai 13 persen, menurut Citi Research, didorong oleh penjualan proyek properti anyar yaitu Waterfront Estates yang baru diluncurkan di Lippo Cikarang. Produk itu terjual habis dengan meraih pemasukan Rp267 miliar. Sementara itu, penjualan meningkat 200 persen yoy menjadi Rp159 miliar, disokong kenaikan penjualan perkantoran Lippo Thamrin sebesar Rp94 miliar setelah konstruksi selesai.

"Komitmen LPKR untuk akselerasi konstruksi proyek Meikarta juga membantu mengakselerasi pra-penjualan yang naik 122 persen secara year on year menjadi Rp156 miliar," tulis Citi Research.

Citi Research memprediksi harga saham LPKR bisa ke Rp300 dalam jangka panjang. Namun, terdapat risiko yang bisa saja mengubah prediksi harga itu tidak mencapai dikarenakan faktor antara lain pra-penjualan lebih lambat dari yang diperkirakan, margin yang lebih rendah, regulasi properti atau hipotek yang lebih ketat, dan situasi politik yang tidak stabil.

Minat Investor Masih Tinggi

Kepala riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, minat investor yang masih tinggi pada saham LPKR mengindikasikan persepsi investor bahwa LPKR memiliki prospek positif. Dengan proporsi recurring income LPKR yang besar, juga mendorong sentimen positif. Juga menjadi salah satu indikator perusahaan memiliki fundamental yang kuat.

Sementara, Analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas, menambahkan, LPKR yang memiliki bisnis inti di sektor properti, juga kesehatan, akan memiliki kinerja jangka panjang yang positif. Animo di kedua bisnis sektor itu memang masih cukup baik. Sektor kesehatan dianggap menarik karena merupakan segmen bisnis yang saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat.

"Akan ada peluang kinerjanya bisa lebih baik," kata Sukarno.

Yang pasti, kesehatan emiten dengan proporsi recurring income lyang besar menjadi kekuatan terbesar LPKR menghadapi ketidakpastian ekonomi, salah satunya akibat virus corona. Asalkan bisa memaksimalkan apa yang ditargetkan perusahaan dan bisa memanfaatkan dengan baik kondisi penurunan suku bunga dan insentif lain yang ada, dalam jangka panjang kinerja akan tetap positif.

Data pembukuan LPKR menyebutkan lebih dari 70 persen dari pendapatan Lippo Karawaci berasal dari recurring income alias pendapatan berulang, yang memberikan stabilitas di saat situasi pasar bergejolak. Dalam jangka panjang, kinerja LPKR diprediksi terus meningkat di 2020 sebagai akibat dari dijalankannya strategi deleverage dan keberhasilan kepemimpinan manajemen.

Citi Research mencatat, penjualan Bumi Serpong Damai (BSDE ) juga mengalami kenaikan didorong penjualan tanah untuk proyek jalan tol dan peluncuran proyek properti baru. Adapun pengembang Ciputra (CTRA) secara year on year naik 2 persen dan karena keberhasilan peluncuran cluster perumahan di Citra Sentul Raya.

Pengembang Pakuwon (PWON) mencatat kenaikan 2 persen year on disumbangkan oleh proyek properti baru di Bekasi. Adapun pengembang Sumareccon (SMRA) tercatat sebagai pengembang dengan kinerja negatif, minus 25 persen secara year on year. Penjualan lemah karena berbagai rencana peluncuran proyek tertunda salah satunya dikarenakan kebijakan pembatasan sosial akibat Covid-19.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pasca Pandemi, Pasar Properti Mulai Menggeliat Sejak Januari 2023
Pasca Pandemi, Pasar Properti Mulai Menggeliat Sejak Januari 2023

Stabilitas kondisi makro ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19, diyakini memicu pertumbuhan signifikan pasar properti di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Raup Pra-Penjualan Rp 941 M, LPCK Kantongi Pendapatan Kuartal III Rp 800 M
Raup Pra-Penjualan Rp 941 M, LPCK Kantongi Pendapatan Kuartal III Rp 800 M

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) meraih pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp941 miliar selama sembilan bulan pertama 2023.

Baca Selengkapnya
LPKR Raup Pra Penjualan Rp 2,48 Triliun Semester I 2023
LPKR Raup Pra Penjualan Rp 2,48 Triliun Semester I 2023

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mencatat pra penjualan sebesar Rp2,48 triliun pada semester I/2023.

Baca Selengkapnya
LPCK Catat Pendapatan Semester I 2023 Rp 578 Miliar, Pra Penjualan Rp 628 Miliar
LPCK Catat Pendapatan Semester I 2023 Rp 578 Miliar, Pra Penjualan Rp 628 Miliar

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pra penjualan sebesar Rp628 miliar pada semester I 2023.

Baca Selengkapnya
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil
Geopolitik Global Memanas, Bos OJK Klaim Kinerja Sektor Jasa Keuangan Tetap Stabil

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.

Baca Selengkapnya
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih

Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen Pada Kuartal II-2024
Gubernur BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen Pada Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.

Baca Selengkapnya
Kapolri Sebut Ekonomi Indonesia Membaik Gara-Gara War Takjil: Alhamdulillah Tuhan Sayang pada Bangsa Kita
Kapolri Sebut Ekonomi Indonesia Membaik Gara-Gara War Takjil: Alhamdulillah Tuhan Sayang pada Bangsa Kita

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan gara-gara war takjil.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya