Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Risiko Akibat Perubahan Iklim di RI Lebih Tinggi Dibanding Negara Lain

Risiko Akibat Perubahan Iklim di RI Lebih Tinggi Dibanding Negara Lain Perubahan iklim. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Peneliti Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Akbar Fadzkurrahman mengatakan, Indonesia menghadapi risiko yang lebih tinggi dibandingkan negara lain akibat perubahan iklim. Biaya akibat cuaca ekstrem dapat mencapai 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam bentuk hilangnya peluang investasi, hambatan ekspor, impor wajib produk hijau dan terbatasnya akses pembiayaan global pada tahun 2050.

Kendati begitu, biaya tersebut dapat dikurangi secara signifikan menjadi 4 persen dari PDB selama tindakan mitigasi tersebut memenuhi target yang disepakati dalam paris agreement.

"Risiko krisis iklim global tak mungkin terhindarkan, oleh karena itu transisi menuju ekonomi hijau menjadi sangat urgent untuk segera diimplementasikan," ujar Akbar, di Hotel Ashley, Jakarta, Rabu (26/10).

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, transisi dari batubara menjadi salah satu langkah paling tepat uang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim. Tetapi hingga saat ini batubara masih menjadi sumber energi listrik utama di Indonesia.

Melalui Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), batubara menykokong kapasitas hingga 36,98 Gigawatt (GW) yang setara dengan 50 persen dari total energi pembangkit listrik. "Selain risiko keuangan, risiko yang dapat dialami investor adalah penurunan peringkat utang PLN mengingat semakin intensnya komitmen terhadap implementasi ESG (Environment, Social, Governance) secara global," tutur Akbar.

Intensitas tersebut ditunjukkan dengan beberapa industri yang telah mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan ESG. Lebih dari 90 persen perusahaan S&P 500 dan sekitar 70 persen dari perusahaan Russell 1000 telah menerbitkan laporan ESG.

Adapun JP Morgan telah memiliki komitmen untuk mendukung praktik sustainable financing melalui pengembangan Carbon CompassSM sebagai sebuah metode yang bertujuan mengurangi intensitas karbon di proporsi portofolio. Jadi, PLN perlu lebih memperhatikan penerapan ESG.

"Sayangnya, karena komitmen pemerintah untuk membantu PLN apabila terjadi kesulitan likuiditas, sebagian pemegang obligasi tidak menyadari adanya risiko ini. Investor di pasar surat utang juga memiliki kontradiksi dengan komitmen untuk mendukung percepatan pensiun dini PLTU," lanjut dia.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, memberikan rekomendasi kepada PLN berdasarkan kondisi yang terjadi.

Pertama, menahan pembangunan PLTU baru dalam rangka mengurangi risiko finansial dan nonfinansial yang muncul. Kedua, PLN diharapkan dapat melakukan komunikasi efektif dengan bondholders (pemegang obligasi) untuk mencegah penurunan peringkat utang PLN yang cukup vital bagi kelangsungan usaha PLN.

"Ketiga, mengintensifkan gerakan transisi energi bersih untuk mengakomodasi eksternalitas negatif dan risiko atas pembangunan PLTU baru yang masih menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama," terang Bhima.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengerikan, Indonesia Diperkirakan Rugi Rp112 Triliun di 2023 Akibat Perubahan Iklim
Mengerikan, Indonesia Diperkirakan Rugi Rp112 Triliun di 2023 Akibat Perubahan Iklim

Nilai kerugian Indonesia akibat perubahan iklim setara 0,5 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kasih Peringatan: PDB Bisa Turun 10 Persen Akibat Krisis Iklim
Sri Mulyani Kasih Peringatan: PDB Bisa Turun 10 Persen Akibat Krisis Iklim

Sri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, IMF Sebut 4 Negara di Asia Terkena Dampak Besar dari Perubahan Iklim
Di ISF 2023, IMF Sebut 4 Negara di Asia Terkena Dampak Besar dari Perubahan Iklim

Perubahan iklim kini jadi perhatian seluruh negara.

Baca Selengkapnya
PBB Bantu Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tangguh Hadapi Perubahan Iklim
PBB Bantu Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tangguh Hadapi Perubahan Iklim

Dibantu PBB, Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Pemerintah Akui Butuh Dukungan Modal Negara Maju Atasi Dampak Perubahan Iklim
Di ISF 2024, Pemerintah Akui Butuh Dukungan Modal Negara Maju Atasi Dampak Perubahan Iklim

Tanpa pendanaan dari negara maju, upaya mitigasi perubahan iklim oleh negara berkembang, termasuk Indonesia akan mengalami hambatan.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan
Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Antisipasi Bencana Secara Efektif dan Berkesinambungan

Dampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Beberkan Kerugian Ekonomi Global Akibat Perubahan Iklim Capai USD23 T
Di ISF 2023, Luhut Beberkan Kerugian Ekonomi Global Akibat Perubahan Iklim Capai USD23 T

Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai hari ini, Kamis (7/9).

Baca Selengkapnya
Waspada, Pasokan Air Bersih Indonesia Berkurang dan Berpotensi Picu Konflik
Waspada, Pasokan Air Bersih Indonesia Berkurang dan Berpotensi Picu Konflik

Kekeringan sudah melanda sebagian wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan

Pemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.

Baca Selengkapnya
Krisis Iklim Makin Parah, Air Bersih Jadi Barang Langka Pada 2030
Krisis Iklim Makin Parah, Air Bersih Jadi Barang Langka Pada 2030

Kelangkaan air tidak boleh dipandang sebagai masalah sektoral, melainkan masalah yang melampaui perekonomian secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya
Investasi Sektor Ekonomi Hijau Rawan Ketidakpastian, Ketua Kadin Minta Industri Reasuransi Turun Tangan
Investasi Sektor Ekonomi Hijau Rawan Ketidakpastian, Ketua Kadin Minta Industri Reasuransi Turun Tangan

Menurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.

Baca Selengkapnya