Rizal Ramli apresiasi langkah tepat Bank Indonesia stabilisasi Rupiah
Merdeka.com - Mantan Menteri Koordinator Maritim, Rizal Ramli, turut mengomentari tren depresiasi nilai tukar Rupiah. Menurut dia, kondisi Rupiah masih belum mencapai titik aman. Sebab, kebijakan terutama dari pemerintah dianggap belum menjadi obat manjur.
"Belum ini baru permulaan. Kenapa? Karena langkah itu banyak yang di belakang kecenderungan. Ini baru awal di angka Rp 15.000. (Alasannya) Sederhana langkah-langkah Menkeu itu behind the curve," kata dia dalam diskusi di Hotel Ibis Harmoni, Jakarta, Rabu (26/9).
Salah satu kebijakan yang dikritik Rizal adalah penaikan tarif pajak terhadap 1.147 komoditas impor yang menurut dia tidak berdampak signifikan pada turunnya defisit neraca perdagangan. "Dengan langkah yang diambil oleh pemerintah, paling impor hanya berkurang USD 500 juta. Tidak berani menyentuh the top 10 dari impor Indonesia yang mencapai 67 persen,"
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah melawan tekanan terhadap Rupiah? Dengan keyakinan dan kesabaran, mereka menangkal tekanan spekulatif terhadap Rupiah.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Lembaga yang menurut dia sangat tepat mengatasi depresiasi Rupiah adalah Bank Indonesia. Bank sentral hadir dengan kebijakan menaikkan suku bunga acuan secara bertahap.
"Satu-satunya yang ahead the curve hanya Bank Indonesia. Gubernur BI yang proaktif, di depan kecenderungan, karena menaikkan tingkat bunga duluan. Itu menolong memperbaiki ekspetasi," ujar dia.
Sayangnya, kebijakan BI tersebut seharusnya didukung oleh kebijakan dari sisi pemerintah. Sebab, upaya mengatasi depresiasi Rupiah tidak bisa hanya diserahkan pada bank sentral.
"Tapi (BI) kalau terlalu tinggi (menaikan suku bunga) NPL pasti makin tinggi. Peredaran kredit pasti berkurang, sehingga pertumbuhan ekonomi yang tahun ini rencananya 5 persen bisa turun 4,5 persen. Harus diiringi dengan kebijakan di sektor riil, ekspor, impor, daya beli, dan kebijakan ekonomi secara umum. Ini tidak jalan, selalu ketinggalan," tegas Rizal.
Sementara itu, Kepala Ekonom BCA, David Samual mengatakan kondisi Rupiah yang belum stabil tentu akan berdampak pada pasar obligasi. Investor tentu akan menunggu sampai nilai Rupiah terjaga stabil untuk berinvestasi.
"Investor bond yang masuk kalau dihitung dalam Dolar dia merugi. Kalau dia mau masuk lagi, stabilitas Rupiah semacam apa? (Apa) Rupiah ke depan stabil atau tidak. Mereka akan masuk lihat trend suku bunga ke depan bagaimana sampai di level berapa BI masih akan menaikkan,"
Pemerintah, kata dia, tentunya harus waspada agar stabilitas nilai tukar Rupiah dapat terjaga dan depresiasi yang terjadi tidak terjadi secara signifikan dan cepat.
"Kita bicara dengan sektor riil kalau pelemahan rupiah ini berjalan gradual tidak drastis seperti Turki, Argentina, itu memang mereka bisa adjust. Tapi kalau tidak gradual mereka tidak bisa adjust. Kalau tiba2 ada perubahan eksternal yang tidak kita duga sebelumnya. Kita tetap harus waspada. Harus hati-hati lah," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaMata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaSebab inflasi rendah tidak bisa diartikan sebagai terkendalinya harga kebutuhan pokok rakyat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca Selengkapnya