Rizal Ramli bakal ubah aturan bagi hasil eksplorasi migas Indonesia
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK terus berupaya melakukan inovasi agar eksplorasi minyak bumi dan gas (migas) Indonesia menarik di mata investor. Salah satu caranya adalah dengan mengubah porsi bagi hasil antara pemerintah dan investor.
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menjelaskan, saat ini porsi bagi hasil untuk minyak bumi sebesar 85 persen untuk negara dan 15 persen untuk investor. Sedangkan untuk gas, pemerintah mendapatkan 70 persen dan investor 30 persen.
Selama ini, pemerintah tidak mengubah porsi bagi hasil dengan investor. Ini bisa menjadi penyebab lambatnya eksplorasi migas di Indonesia.
-
Bagaimana cara Rizal meningkatkan omset? Kini, usaha lapapan dan sambal bakarnya bisa meraup omzet hingga Rp9 juta per hari. Bagi Rizal, promosi di media sosial juga jadi faktor penting dalam usaha kulinernya.
-
Apa cita-cita Rizal Ramli? Meskipun buku tersebut dilarang beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan kawan-kawannya bahkan telah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat dimuat di koran dan majalah yang pada akhirnya koran dan majalah tersebut diberedel oleh pemerintahan Soeharto.
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Siapa yang menginspirasi Rizal Ramli? Keluar dari penjara, Rizal tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Ia kemudian mencoba mencari beasiswa untuk kuliah di luar negeri. Dengan berbekal rekomendasi dari Rektor ITB dan juga dari Adnan Buyung Nasution ketika itu, dia kemudian mencoba mendaftar beasiswa di Ford Foundation.
-
Apa itu Reksa Dana? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
-
Siapa yang punya investasi lebih besar? Hargreaves menunjukkan bahwa pola investasi ini telah berlanjut selama 30 tahun dan rata-rata wanita yang berinvestasi akan berakhir dengan portofolio senilai 25% lebih banyak dibandingkan pria.
"Untuk itu kita harus lakukan pendekatan fleksibel, dalam mengatur alokasi production sharing arrangement. Selama ini enggak pernah diubah kebijakannya apapun situasinya. Pokoknya untuk minyak bumi 85 persen negara 15 persen investor, untuk gas 70 persen negara 30 persen investor," tegasnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (19/11).
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Kemenko Kemaritiman akan mengadakan pertemuan. Dalam rapat tersebut, akan diundang para eselon I terkait untuk mempertajam pembahasan.
"Kami undang Dirjennya kalau menterinya (Sudirman Said) enggak mau datang silakan. Tapi yang penting kami ingin ubah rationya," tegasnya.
"Harga minyak bumi murah angkanya kita turunkan 80 persen negara 20 persen investor dengan syarat harus lakukan eksplorasi dengan benar," katanya.
Rizal Ramli menyakini, jika sistem ini diterapkan Indonesia akan memiliki banyak cadangan migas pada 5 tahun mendatang. Namun, pemerintah harus membuat investasi mudah, penurunan pajak.
"Nanti kalau membaik kita naikin lagi pajaknya. Jadi kebijakan itu harus fleksibel, tidak dokmatis. Kita ubah pola insentifnya supaya menarik, supaya banyak yang dilakukan. Angka persisnya nanti pada waktunya akan dibahas dihitung betul," tutupnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas SDA untuk meningkatkan nilai tambah.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendatangi kantor Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaBanyak investor hulu migas kabur dari Indonesia dan memilih investasi di Guyana dan Mozambik.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi migas di Indonesia masih membutuhkan investasi.
Baca SelengkapnyaSejak 2020, tren gairah investasi hulu migas di Indonesia berubah cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSumur di Indonesia sekarang sudah lebih banyak air dibandingkan minyak. Dengan demikian, untuk mengangkat minyak tersebut, membutuhkan usaha dan teknologi.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaSKK Migas jmenyatakan peningkatan produksi migas dari lapangan yang sudah ada perlu dibarengi pula dengan peningkatan kegiatan eksplorasi secara masif.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaInsentif berbasis waktu juga dapat mempercepat monetisasi proyek.
Baca Selengkapnya