Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rizal Ramli bakal ubah aturan bagi hasil eksplorasi migas Indonesia

Rizal Ramli bakal ubah aturan bagi hasil eksplorasi migas Indonesia Rizal Ramli. ©2015 Merdeka.com/efrimal bahri

Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK terus berupaya melakukan inovasi agar eksplorasi minyak bumi dan gas (migas) Indonesia menarik di mata investor. Salah satu caranya adalah dengan mengubah porsi bagi hasil antara pemerintah dan investor.

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menjelaskan, saat ini porsi bagi hasil untuk minyak bumi‎ sebesar 85 persen untuk negara dan 15 persen untuk investor. Sedangkan untuk gas, pemerintah mendapatkan 70 persen dan investor 30 persen.

Selama ini, pemerintah tidak mengubah porsi bagi hasil dengan investor. Ini bisa menjadi penyebab lambatnya eksplorasi migas di Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

"Untuk itu kita harus lakukan pendekatan fleksibel, dalam mengatur alokasi production sharing arrangement. Selama ini enggak pernah diubah kebijakannya apapun situasinya. Pokoknya untuk minyak bumi 85 persen negara 15 persen investor, untuk gas 70 persen negara 30 persen investor," tegasnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (19/11).

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Kemenko Kemaritiman akan mengadakan pertemuan. Dalam rapat tersebut, akan diundang para eselon I terkait untuk mempertajam pembahasan.

"‎Kami undang Dirjennya kalau menterinya (Sudirman Said) enggak mau datang silakan. Tapi yang penting kami ingin ubah rationya," tegasnya.

"Harga minyak bumi murah angkanya kita turunkan 80 persen negara 20 persen investor dengan syarat harus lakukan eksplorasi dengan benar," katanya.

Rizal Ramli menyakini, jika sistem ini diterapkan Indonesia akan memiliki banyak cadangan migas pada 5 tahun mendatang. Namun, pemerintah harus membuat investasi mudah, penurunan pajak.

"Nanti kalau membaik kita naikin lagi pajaknya‎. Jadi kebijakan itu harus fleksibel, tidak dokmatis. Kita ubah pola insentifnya supaya menarik, supaya banyak yang dilakukan. Angka persisnya nanti pada waktunya akan dibahas dihitung betul," tutupnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Investor Blok Migas Baru
Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Investor Blok Migas Baru

Pemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Cabut Kontrak Vale Indonesia Jika Tak Mau Lanjut Hilirisasi Nikel
Pemerintah Ancam Cabut Kontrak Vale Indonesia Jika Tak Mau Lanjut Hilirisasi Nikel

Pemerintah terus mendorong hilirisasi komoditas SDA untuk meningkatkan nilai tambah.

Baca Selengkapnya
Gibran Tiba-Tiba Sambangi Kantor Menteri Bahlil, Bahas Apa?
Gibran Tiba-Tiba Sambangi Kantor Menteri Bahlil, Bahas Apa?

Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendatangi kantor Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya
Menteri Arifin Ingin Contek Cara Guyana dan Mozambik Demi Tarik Minat Investor Hulu Migas
Menteri Arifin Ingin Contek Cara Guyana dan Mozambik Demi Tarik Minat Investor Hulu Migas

Banyak investor hulu migas kabur dari Indonesia dan memilih investasi di Guyana dan Mozambik.

Baca Selengkapnya
SKK Migas Kejar Target Investasi Hulu Migas Rp237 Triliun Tahun Ini
SKK Migas Kejar Target Investasi Hulu Migas Rp237 Triliun Tahun Ini

Peningkatan produksi migas di Indonesia masih membutuhkan investasi.

Baca Selengkapnya
Petronas Malaysia Beri Saran ke Indonesia agar Target Investasi Migas Rp234 Triliun Bisa Tercapai
Petronas Malaysia Beri Saran ke Indonesia agar Target Investasi Migas Rp234 Triliun Bisa Tercapai

Sejak 2020, tren gairah investasi hulu migas di Indonesia berubah cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Skema Cost Recovery Dinilai Bisa Dongkrak Produksi Migas Dalam Negeri
Skema Cost Recovery Dinilai Bisa Dongkrak Produksi Migas Dalam Negeri

Sumur di Indonesia sekarang sudah lebih banyak air dibandingkan minyak. Dengan demikian, untuk mengangkat minyak tersebut, membutuhkan usaha dan teknologi.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi

Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.

Baca Selengkapnya
Kebutuhan Minyak & Gas Indonesia Diprediksi Terus Naik Hingga 2050, Ini Penjelasan Kepala SKK Migas
Kebutuhan Minyak & Gas Indonesia Diprediksi Terus Naik Hingga 2050, Ini Penjelasan Kepala SKK Migas

SKK Migas jmenyatakan peningkatan produksi migas dari lapangan yang sudah ada perlu dibarengi pula dengan peningkatan kegiatan eksplorasi secara masif.

Baca Selengkapnya
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir
Miris, Indonesia Pernah Ekspor Minyak 1 Juta Barel dan Kini Berbalik Jadi Importir

Pada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Jadi Negara Raja Gas Bumi, Tapi Ini Syaratnya
Indonesia Bisa Jadi Negara Raja Gas Bumi, Tapi Ini Syaratnya

Insentif berbasis waktu juga dapat mempercepat monetisasi proyek.

Baca Selengkapnya