Rizal Ramli: Kalau Budi Waseso ngomong matamu, itu sudah gedeg banget
Merdeka.com - Ekonom Rizal Ramli ikut angkat suara soal kisruh permintaan penyewaan gudang oleh Perum Bulog. Menurutnya, permintaan tersebut juga termasuk urusan pemerintah karena menyangkut kebijakan impor beras.
Dia menjelaskan, saat ini gudang Bulog penuh karena cadangan beras di gudang Bulog mencapai 2,4 juta ton, belum termasuk dengan beras hasil panen. Sehingga, jika ditambah dengan beras impor, maka Bulog akan membutuhkan tambahan gudang.
"Kebayang tidak di Bulog hari ini ada stok 2,4 juta ton. Mau tidak ada gudang, sehingga Pak Buwas mengatakan kantor Kemendag jadi gudang beras. Dijawab oleh mendag itu bukan urusan kami soal gudang. Buwas bilang, matamu. Kalau orang Jawa sudah ngomong gitu, sudah gedeg banget. Tidak ada gudang untuk beli buntutnya Bulog tidak bisa beli beras rakyat. Kejam ini," kata Rizal di Jakarta, Kamis (20/9).
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
-
Kenapa Presiden meminta Bulog menyerap jagung dan gabah? Presiden mengaku senang karena produksi di sana mengalami peningkatan alias melimpah ruah.Hanya saja, kata Presiden, pihaknya meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera melakukan penyerapan hasil panen petani seperti jagung dan gabah, mengingat harga jagung di gorontalo saat ini turun hingga Rp 4.000/kg. Presiden berharap, produksi jagung mengalami kenaikan, namun harga juga bisa menyesuaikan, untuk tidak anjlok.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
Dengan banyaknya stok beras yang dimiliki Bulog, dia pun menilai bahwa kebijakan impor beras tidak diperlukan. Dia menjelaskan, saat ini Indonesia masih menghadapi musim penghujan sehingga masih bisa panen beras.
"Tetapi kalau ada suhu dunia panas sekali atau el nino, produksi beras itu akan turun 10 persen. Kita mau tidak mau memang harus impor 2 sampai 2,5 juta ton. Nah tahun ini cuaca banyak hujan, tahun kemarin juga banyak hujan tidak ada alasan untuk impor berlebihan," imbuhnya.
Jika pemerintah masih tetap ingin melakukan impor beras namun belum menyediakan gudang tambahan, dikhawatirkan akan menurunkan kualitas beras karena tidak terserap maksimal.
"Akhirnya beras itu di kasih ke rakyat miskin. Program raskin. Rakyat miskin saja marah dikasih beras kayak gitu. Itu lah klau stok berlebihan karen semangat banget untuk impor karena ada rente (mafia) ekonominya," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaDPR didesak untuk membuat pansus untuk menyelesaikan skandal impor beras bulog
Baca SelengkapnyaTeguran ini terjadi di tengah skandal demurrage atau denda impor beras sebesar Rp294,5 miliar.
Baca SelengkapnyaDugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka bicara keras saat rapat dengan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan Bulog.
Baca SelengkapnyaSkandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansus, kata Andi Akmal, diperlukan untuk mengetahui kebenaran soal skandal mark up impor beras.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca SelengkapnyaAdib tak menampik sejak lama persoalan impor beras di tanah air tak pernah usai.
Baca SelengkapnyaDugaan mark up impor beras ini ditaksir menyebabkan kerugian negara hingga Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPerhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaAsosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.
Baca Selengkapnya