Rizal Ramli sebut Pelindo sibuk bagi rezeki dengan swasta
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli kembali mengungkapkan permasalahan lamanya bongkar muat pelabuhan atau dwelling time. Salah satu penyebabnya adalah karena PT Pelindo selaku operator Pelabuhan Tanjung Priok menyewakan lapak-lapak pelabuhan ke swasta sehingga memperlambat proses bongkar muat barang.
"Soal dwelling time ini juga yang jadi penyebab adanya waktu sandar yang lama karena Pelindo menyewakan lapak-lapaknya ke swasta," ujar dia saat kunjungan ke Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9).
Dia menegaskan Pelindo mendapatkan keuntungan dari sewa lapak tersebut. Untuk kapal 5.000 DWT dipatok harga USD 5.000 per hari. Sedangkan, untuk kapal besar seberat 35.000 DWT mencapai USD 17.000 per hari.
-
Siapa yang menyewakan rumah itu? Dalam deskripsi iklannya, Supoj dengan jujur menggambarkan rumah tersebut sebagai 'tempat bergaya kumuh' dan tidak berusaha menyembunyikan kondisi bangunannya yang sederhana.
-
Di mana Rumah Rakit di Palembang berada? Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
-
Siapa pemilik awal Rumah Pesik? Pemilik Pertama Rumah Persik adalah R. Ng. Bahoewinangun. Bangunan itu pertama kali didirikan pada tahun 1840 oleh Bahoewinangun yang merupakan seorang Penewu, Abdi Dalem Kasultanan Yogyakarta.
-
Siapa yang kelola Rumah Puspita Rembang? Sebagai informasi, Rumah Puspita Rembang resmi dikelola Koperasi Mitra Mina Lestari sejak 27 Juli 2023.
-
RPL ada di mana? Dalam pandangan yang lebih luas, RPL memiliki peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
-
Siapa pemilik rumah sekarang? Penjaga rumah mengungkap bahwa rumah tersebut telah berpindah tangan ke Muzdalifah.
"Jadi makin lama, makin mahal sewanya. Koordinasi Pelindo kurang bagus. Jadi dikuasai para pengusaha lapak ini. Harusnya itu seperti di Pelabuhan Surabaya dan Makasar jadi first come first serve (pertama datang dan pertama diservis). Tapi yang terjadi karena sibuk bagi rejeki. Ini inefisiensi yang luar biasa," kata dia.
Rizal meminta otoritas pelabuhan dan Pelindo II menerapkan skema yang digunakan di pelabuhan Surabaya dan Makassar. Selain itu, dia meminta Pelindo membenahi waktu sandar kapal yang lama di pelabuhan Tanjung Priok.
"Jadi prinsipnya ingin mengurangi dwelling time dari 7-8 hari menjadi kurang dari 2,5 hari," pungkas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memulai usaha tak harus menunggu lulus kuliah. Pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur ini bertekad memiliki penghasilan sendiri sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaMereka memanfaatkan bangunan senilai Rp500 juta hasil Program Desa Brilian. Namun mereka dikenakan tarif sewa lebih mahal untuk bisa berjualan di sana.
Baca SelengkapnyaBelajar dari kegagalan yang dialami pada saat membuka cabang kedua, akhirnya Gianto membuka kembali cabang baru dengan strategi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaIa pun masih terus melakukan riset untuk mengembangkan bisnisnya
Baca SelengkapnyaRencananya, mulai tahun depan, kegiatan Bazaar UMKM ini akan diperluas dengan mengunjungi beberapa kota lain.
Baca Selengkapnya