Rizal Ramli sebut Pelindo sibuk bagi rezeki dengan swasta

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli kembali mengungkapkan permasalahan lamanya bongkar muat pelabuhan atau dwelling time. Salah satu penyebabnya adalah karena PT Pelindo selaku operator Pelabuhan Tanjung Priok menyewakan lapak-lapak pelabuhan ke swasta sehingga memperlambat proses bongkar muat barang.
"Soal dwelling time ini juga yang jadi penyebab adanya waktu sandar yang lama karena Pelindo menyewakan lapak-lapaknya ke swasta," ujar dia saat kunjungan ke Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9).
Dia menegaskan Pelindo mendapatkan keuntungan dari sewa lapak tersebut. Untuk kapal 5.000 DWT dipatok harga USD 5.000 per hari. Sedangkan, untuk kapal besar seberat 35.000 DWT mencapai USD 17.000 per hari.
"Jadi makin lama, makin mahal sewanya. Koordinasi Pelindo kurang bagus. Jadi dikuasai para pengusaha lapak ini. Harusnya itu seperti di Pelabuhan Surabaya dan Makasar jadi first come first serve (pertama datang dan pertama diservis). Tapi yang terjadi karena sibuk bagi rejeki. Ini inefisiensi yang luar biasa," kata dia.
Rizal meminta otoritas pelabuhan dan Pelindo II menerapkan skema yang digunakan di pelabuhan Surabaya dan Makassar. Selain itu, dia meminta Pelindo membenahi waktu sandar kapal yang lama di pelabuhan Tanjung Priok.
"Jadi prinsipnya ingin mengurangi dwelling time dari 7-8 hari menjadi kurang dari 2,5 hari," pungkas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya