Rizal Ramli sindir SBY tak punya nyali & tinggalkan banyak masalah
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli tidak hanya mengepret atau menyerang pejabat-pejabat yang dianggap nakal dalam Kabinet Kerja. Rizal Ramli juga menyerang kinerja Presiden Indonesia ke VI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Rizal, selama 10 tahun kepemimpinannya, SBY meninggalkan banyak masalah. Akhirnya ini berdampak pada masa kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla, seperti pengelolaan sumber daya alam, Blok Cepu di Jawa Tengah dan PT Freeport Indonesia.
"Teman-teman bisa katakan apapun tentang Jokowi, tetapi saya katakan di sini, dia (Jokowi) punya nyali. Ada yang 10 tahun berkuasa (SBY) tapi tak punya nyali," ujar Rizal Ramli acara diskusi Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta Selatan, Selasa (20/10).
-
Bagaimana Rizal Ramli bisa jadi Menteri? Prestasinya yang bagus di Bulog, membuat presiden Gusdur ketika itu mengangkatnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi.
-
Apa yang dibahas Risma dengan Jokowi? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Kenapa Jokowi menyindir Gubernur Lampung? Jokowi sempat menyindir Gubernur Lampung. Kepada awak media, ia mengatakan jalanan yang baru saja ia lewati mulus dan halus. "Jalannya mulus, halus. Bahkan Pak Zul (Mendag Zulkifli Hasan) sampai tertidur. Semua yang di mobil tertidur saking mulusnya," sindir Jokowi.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Rizal Ramli suka mengkritik pemerintah? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru 'Rajawali Ngepret'.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Kritikan Rizal Ramli bukan tanpa dasar. Dia mengaku pernah diundang ke Istana Negara oleh SBY sekitar tahun 2006-2007. Tujuannya untuk meminta saran tentang Blok Cepu. Kemudian Rizal menyarankan agar Blok Cepu tidak hanya diberikan pada Exxon (Salah satu perusahaan asal Amerika Serikat), tetapi juga pada perusahaan lain seperti Jepang dan China.
"Saya saat itu senang karena saran-saran saya dicatat. Saya sampai nyanyi-nyanyi Halo-Halo Bandung pulang dari istana karena rakyat akan diuntungkan, rakyat Indonesia akan kantongi untung USD 20 miliar," ungkapnya.
Namun demikian, saat SBY pulang dari Amerika Serikat usai bertemu Presiden Amerika Serikat George W Bush, hal yang telah disarankannya ternyata justru tidak dilakukan.
"Ketika itu, semua Dirut BUMN yang tidak setuju dengan Exxon dipecat. Diganti sama yang tidak ngerti, lalu kirimkan negosiator yang tidak mengerti masalah itu, kalau tidak salah namanya saudara Rizal Mallarangeng. Ya sudah jadinya, main tanda tangan saja, gagal lagi kan," tegasnya.
Tak hanya itu, Rizal juga kembali menyindir lambatnya pembangunan infrastruktur di era SBY. Salah satunya pembangunan infrastruktur di Kalimantan. "Mineral tambang batu bara banyak pengusaha nasional, tapi rakyat Kalimantan tidak berubah infrastruktur, ngapain saja pemerintah yang lalu 10 tahun (SBY). Listrik aja di sana tidak punya," tambahnya.
Sedangkan pandangan berbeda ditujukan kepada Presiden Jokowi. Rizal mengungkapkan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan mengubah kebijakan sehingga benar-benar menguntungkan rakyat. "Ini momentum ubah sejarah kita. Kita tidak anti asing, kita ingin fair," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mengatakan proyek IKN jangan selamanya dijadikan patokan untuk menampilkan sebuah warisan pemerintahan Jokowi
Baca SelengkapnyaHariyanto menilai selama lima tahun ke belakang tidak ada kemajuan yang berarti di Kabupaten Siak.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil berdebat dengan Cawagub Jakarta Rano Karno soal Indeks Pembangunan Manusia di Banten.
Baca SelengkapnyaAHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaRano menceritakan kisah semasa kecilnya saat tinggal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaRiver Way semacam sistem transportasi yang memanfaatkan 13 aliran sungai/kali Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta pemerintah meniru Presiden pertama RI Soekarno saat membangun IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSYL tidak kuasa menahan rasa sedih saat membacakan nota pleidoi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono (RIDO) bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas
Baca SelengkapnyaSaat Jaksa Skakmat Pleidoi SYL Sebut Rumah BTN di Makassar Masih Kebanjiran, Ini Katanya
Baca SelengkapnyaAnies menantang untuk dilakukan audit pembangunan Sodetan Ciliwung.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan bocoran Bambang Susantono sebenarnya bukan mundur dari Kepala Otorita IKN tetapi dimundurkan karena tak mampu mengejar target dari pemerintah.
Baca Selengkapnya