Rizal Ramli yakin Inpex dan Shell tak hengkang dari Blok Masela
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli meyakini Inpex Corporation dan Shell Indonesia tak akan hengkang dari Blok Masela. Meskipun pemerintah memilih opsi pengembangan Blok Masela yang tak sesuai harapan kedua investor tersebut.
"Bahwa Inpex dan Shell bakal kabur ya nggaklah. Mereka kan sudah habiskan lebih dari 5 tahun, sudah habis lebih dari USD 2 miliar. Mendapatkan 'tambang emas' untuk 70 tahun, masak mau kabur," kata Rizal di Jakarta, Kamis (24/3).
Namun, jika akhirnya Inpex dan Shell memutuskan mundur dari Blok Masela. Maka, menurut Rizal, banyak kontraktor migas yang berminat mengelola blok yang disebut-sebut memiliki kandungan gas terbesar di dunia tersebut
-
Bagaimana Pasar Pakelan ramai? Pasar itu sendiri hanya ada dua kali setiap lima hari, yaitu setiap hari pasaran wage dan legi. Pasar itu biasanya ramai jam 6-7 pagi.
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
-
Dimana mudik paling banyak? Paling banyak di Pulau Jawa.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
"Kalau mau kabur wah itu banyak banget yang mengantrenya."
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fadel Muhamad mengatakan, keputusan Presiden Joko Widodo memilih pembangunan kilang darat untuk pengembangan Blok Masela akan membuat Inpex Corpotation dan Shell kecewa dan berpotensi hengkang dari Indonesia. Mengingat, keduanya telah mengeluarkan banyak uang dan waktu untuk mengkaji pembangunan kilang terapung atau offshore.
"Ya pasti dong, mereka bikin statement kalau akan mempertahankan pembangunan di laut (Off Shore)."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Shell menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia.
Baca SelengkapnyaShell disebut kalah saing dengan Pertamina yang mendominasi bisnis minyak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya itu dilakukan untuk memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) aman mengantisipasi kemacetan di Tol Jakarta-Merak.
Baca SelengkapnyaShell Indonesia disebut kalah saing dengan Pertamina yang mendominasi sektor minyak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaShell menegaskan tetap fokus pada kegiatan operasional.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaPHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Ishak pemudik asal Tangerang mengaku sudah terjebak macet selama 3 jam mulai dari Tol Cikande hingga saat ini di Tol Cilegon.
Baca SelengkapnyaPerusahaan multinasional asal Belanda ini dikabarkan akan menutup operasinya di sektor ritel bahan bakar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain.
Baca Selengkapnya