RNI tak khawatir larangan ekspor CPO pengaruhi keuangan anak usaha
Merdeka.com - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Didik Prasetyo mengaku tidak khawatir terhadap larangan ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang dikeluarkan oleh Uni Eropa. Sebab, menurutnya sebagian besar hasil produksi minyak sawit pada anak perusahaan PT Perkebunan Mitra Organ masih berpaku pada penjualan lokal.
"Jadi kalau kaitannya dengan embargo karena tadi sudah sampaikan bahwa sampai saat ini baru pada penjualan lokal," ungkap Didik di Gedung RNI, Jakarta, Kamis (31/5).
Didik mengatakan, meski sebagian besar produksi minyak sawit yang dihasilkan anak perusahaannya masih berada di lokal, namun tetap akan sedikit berdampak pada harga CPO. "Barangkali pengaruhnya di harga CPO nya. Kalau ada embargo akan pengaruhi tingkat harga yang dijual. Yang nanti akan pengaruhi kinerja," imbuhnya.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Siapa yang membawa kelapa sawit ke Indonesia? Tanaman ini dibawa oleh orang-orang Belanda ke Nusantara.
-
Kenapa Dharma Satya Nusantara ekspansi ke kelapa sawit? Pada tahun 1996 secara resmi perusahaan ini memulai ekspansi bisnis kelapa sawit hingga saat ini lahan perkebunan yang dikelola seluas 112.900 hektar, dengan luas area dewasa sebesar 104.400 hektar.
Didik berharap, meskipun Eropa melakukan larangan terhadap minyak sawit Indonesia secara signifikan dampaknya tidak akan terlalu besar. Menurut dia, selain Uni Eropa masih ada pangsa besar lainnya seperti India.
"Karena salah satu penghasil devisa terbesar Indonesia adalah CPO, jadi masih banyak juga pasar-pasar yang selama ini, contoh India pasar ekspor CPO terbesar, sebenernya masih bisa. Pengaruh di harga barang kali tidak terlalu signifikan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Resolusi sawit yang dikeluarkan Parlemen Eropa pada awal Bulan April 2017 lalu, mengancam embargo minyak sawit yang dikaitkan dengan sejumlah isu lingkungan seperti deforestasi, kebakaran hutan, emisi GHG dan gambut. Bahkan Uni Eropa merencanakan akan mengembargo penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel mulai 2021.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaMengenai manfaat ekonomi, Teten menyatakan bahwa minyak makan merah ini dapat menjadi langkah maju bagi para petani sawit.
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaImplementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca SelengkapnyaRencana penyetopan ekspor CPO dan produk turunannya dikarenakan polemik yang tak kunjung usai antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaAda beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat para pengusaha tersebut akan menyetor Rp189 triliun untuk tahap pertama.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan Blok Rokan menyumbang 25 persen dari seluruh produksi nasional Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendag meminta dukungan serta do'a masyarakat agar dilancarkan dan bisa menang dalam gugatan ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara pengekspor terbesar kelapa sawit dan turunannya.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca Selengkapnya