Rudiantara Prediksi Indonesia Bakal Punya Unicorn Baru di Sektor Pendidikan
Merdeka.com - DPR RI beberapa waktu lalu telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 yang diajukan pemerintah.
Berdasarkan RUU tersebut, alokasi terbesar diarahkan untuk anggaran pendidikan sebesar Rp508,1 triliun. Itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang tangguh dan mampu bersaing secara global.
Membaca situasi ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara melihat potensi kemunculan startup unicorn baru yang bergerak di sektor pendidikan.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Apa bukti nyata pertumbuhan Startup Indonesia? 'Salah satu bukti nyata adalah pencapaian Endeavor Indonesia yang berhasil menambah 9 Endeavor Entrepreneurs hingga berjumlah total 104 dari 78 perusahaan pada tahun ini,' jelas dia.
-
Kenapa istilah unicorn digunakan untuk startup? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
"Teorinya, itu (potensi kehadiran unicorn baru) kan mengikuti aliran uang (APBN). Aliran uang itu yang paling besar di pendidikan," ujar dia di Jakarta, seperti dikutip Minggu (13/10).
Namun, startup yang bermain di ranah pendidikan secara Gross Merchandise Value (GMV) saat ini masih belum terlihat. Sebagai perbandingan, Rudiantara menyoroti OVO, perusahaan seumur jagung tapi berhasil menyemat status unicorn berkat kecepatan traksi (traction).
"Hanya memang GMV-nya belum kelihatan. Traction-nya tidak secepat OVO. OVO kan traction-nya luar biasa, dalam 2 tahun GMV-nya meningkat cepat," jelas dia.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 5 startup lokal yang telah berhasil menjadi perusahaan unicorn, yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, Ovo, dan Gojek. Salah satu diantaranya, yakni Gojek, bahkan memiliki nilai valuasi diatas USD 10 miliar dan berstatus sebagai decacorn.
Rudiantara berharap bakal ada perusahaan startup lainnya yang memiliki nilai valuasi diatas USD 1 miliar (unicorn) pada akhir tahun nanti.
"Artinya proyeksi yang dibuat dulu oleh pemerintah beserta teman-teman ekosistem untuk 5 unicorn Alhamdulillah sudah tercapai. Harapannya akhir tahun nambah lagi," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski Indonesia masih punya potensi besar, namun harus diakui dari sisi pendanaan yang digelontorkan investor tak seperti tahun 2021.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaDalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Baca SelengkapnyaDalam debat, Gibran sempat bertanya ke Mahfud Md seputar regulasi penyimpanan dan penangkapan karbon, atau Carbon Capture Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaMelalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaBak sudah jatuh, tertimpa tangga. Dia menjadi seorang pengangguran dan kembali ke Tanah Air saat terjadi krisis moneter.
Baca SelengkapnyaDalam lima tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, telah membangun sebanyak 3.743 sekolah baru.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerdeka Belajar episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim
Baca Selengkapnya"Satu kilo benih saja bisa dijual hingga ratusan ribu rupiah,"
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca Selengkapnya